PT KAI Mengangkut Batu Bara. Foto: KAIPT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat volume angkutan barang mencapai 51.182.139 ton pada Triwulan III 2025. Jumlah ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 50.959.825 ton.Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyebut jumlah tersebut didominasi komoditas batu bara mencapai 42.398.070 ton, setara dengan 82,84 persen dari total angkutan.Anne menambahkan, sebagian besar komoditas batu bara digunakan untuk mendukung pasokan bahan bakar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di wilayah Jawa-Bali."Sebagian besar digunakan untuk memasok Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa dan Bali, yang mengalirkan energi bagi sekitar 158 juta penduduk," kata Anne dalam keterangan di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis (2/10).Anne menilai capaian tersebut menegaskan peran KAI sebagai tulang punggung logistik nasional yang andal, efisien dan berkelanjutan."Rel bukan hanya jalur baja, melainkan nadi kehidupan yang mengalirkan cahaya untuk masyarakat,” ujarnya.Lebih lanjut, ia menegaskan KAI tak hanya menjadi angkutan energi, melainkan sejumlah komoditas strategis lain, mulai dari semen dan klinker untuk pembangunan infrastruktur, peti kemas berisi barang konsumsi, bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi dan industri.Selain itu, KAI juga berkontribusi mengangkut berbagai hasil perkebunan, produk ritel dan pupuk untuk mendukung ketahanan pangan nasional.“Ini menjadikan KAI sebagai simpul vital dalam rantai logistik yang menopang berbagai sektor kehidupan,” tambahnya.Menurutnya, selain menghadirkan manfaat, kereta juga menjadi solusi transportasi barang yang lebih ramah lingkungan dengan kemampuan angkut besar dan emisi lebih rendah. Upaya ini merupakan komitmen KAI memperkuat transisi energi dan pembangunan berkelanjutan.Ke depan, KAI terus bertransformasi melalui penguatan infrastruktur, pengembangan digitalisasi layanan logistik, dan peningkatan kapasitas sarana.“Langkah ini akan membuat distribusi barang semakin efisien, tepat waktu, serta berdaya saing tinggi untuk mendukung ekonomi nasional,” tambahnya.