Pesepak bola Timnas Indonesia U-17 Noha Pohan Simangunsong (tengah) menggiring bola dibayangi Evandra Florasta (kanan) saat mengikuti pemusatan latihan di lapangan Gelora Samudra, Badung, Bali, Selasa (8/7/2025). Foto: ANTARA FOTO/Fikri YusufTimnas Indonesia U-17 akan segera bertanding di Piala Kemerdekaan 2025 yang akan digelar di Sumatera Utara pada 12-18 Agustus. Turnamen ini untuk persiapan menuju Piala Dunia U-17.Sebelumnya, Coach Nova Arianto sudah melakukan seleksi pemain melalui pemusatan latihan di Bali. Dalam kesempatan itu, Coach Nova juga membuka peluang untuk banyak pemain diaspora bergabung dan mengikuti seleksi.Di Piala Kemerdekaan, Coach Nova hanya memanggil empat pemain diaspora. Mereka adalah Mat Baker (Melbourne City/Australia), Noha Pohan (NAC Breda/Belanda), Eizar Jacob Tanjung (Sydney FC/Australia), dan Aaron Suitela (Bulleen Lions/Australia). Nama yang pertama disebut sudah tak asing lagi, karena sudah bersama Timnas Indonesia sejak Piala AFF U-16 tahun lalu.Sementara, diaspora-diaspora lainnya tidak diikutsertakan di Piala Kemerdekaan. Setidaknya, ada tiga pemain diaspora berpotensi dari TC di Bali, yang bisa memperkuat 'Merah-Putih' kelak suatu hari nanti. Siapa sajakah mereka?Deston HoopDeston Denzell, pemain Belanda keturunan Indonesia yang memperkuat Telstar U-17. Foto: Dok. PribadiDeston Hoop sudah mengikuti TC di Bali. Ia adalah pemain berdarah Indonesia di Belanda yang bermain untuk Telstar U-17. Menariknya, beberapa waktu lalu ia membawa Telstar U-17 juara di Belanda. Dan, dalam momen itu, Deston mengibarkan bendera merah putih.Deston memiliki darah Indonesia dari ibunya. Kakek dari garis ibunya berasal dari Itawaka, Maluku Tengah.“Targetku adalah untuk bertahan saat pemusatan latihan, mencuri perhatian pelatih dengan permainanku, dan pada akhirnya mereka bisa mengatakan 'kamu bisa bermain di Piala Dunia' itu adalah targetku, itu adalah mimpiku,” ucap Deston kepada kumparan beberapa waktu lalu.Xavier MarkxXavier Markx, pemain Belanda keturunan Indonesia. Foto: Instagram/@xaviermarkxXavier adalah adik dari pemain keturunan Indonesia yang sudah dinaturalisasi, yakni Dion Markx. Xavier merupakan salah satu pemain termuda yang dipanggil ke TC Timnas U-17. Ia kini baru menginjak usia 14 tahun, dan akan berusia 15 tahun pada Agustus. Xavier lahir di Nijmegen, Belanda, pada 11 Agustus 2010.Xavier kini memperkuat tim U-17 Vitesse. Ia biasa dimainkan di posisi gelandang, namun kerap juga dipasang sebagai bek kanan."Saya senang bisa mendapatkan panggilan ke pemusatan latihan Timnas Indonesia U-17 di Bali. Saya akan melakukan segalanya, dan memberikan yang terbaik untuk mendapatkan kesan positif dari pelatih," kata Xavier Markx eksklusif kepada kumparan."Saya berharap saya bisa bergabung skuad [final] yang akan diberangkatkan ke Qatar untuk Piala Dunia U-17," lanjutnya.Nicholas MjosundNicholas Mjosund pemain keturunan dari Norwegia yang dipanggil ke TC Timnas Indonesia U-17 di Bali. Foto: Dok. PribadiNicholas Mjosund merupakan pemain keturunan Norwegia di TC Timnas U-17 di Bali. Darah Indonesia ia dapatkan dari ibunya. Kini, Nicholas bermain untuk tim muda Rosenborg. Ia bertipikal penyerang, yang biasa dipasang di sektor sayap kiri, atau sayap kanan.Dalam waktu dekat, Nicholas juga akan segera memegang paspor Indonesia. Ia sudah berencana untuk mengurus paspornya."Mereka [PSSI] sempat menanyakan apakah saya akan mengurus [paspor Indonesia]. Rencananya, habis musim panas ini saya akan mengurusnya, saya sangat ingin memiliki paspor Indonesia," kata Nicholas dalam wawancara eksklusif kumparan.