Ilustrasi produk kecantikan halal yang jadi tren di industri kosmetik Indonesia. (Adelia/VOI)JAKARTA - Industri kosmetika di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, ditandai dengan peningkatan kesadaran terhadap produk halal, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.Seiring dengan populasi mayoritas Muslim, arah pengembangan industri kecantikan nasional dinilai perlu memiliki karakter dan identitas yang kuat.Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia, Solihin Sofian, yang menekankan pentingnya membangun wajah kosmetika Indonesia yang otentik dan bernilai tambah global."Kosmetika Indonesia harus punya wajah sendiri. Kalau kita melihat data penduduk Indonesia yang mayoritas Muslim, maka kosmetik Indonesia ini harus bisa tampil sebagai kosmetika halal," ujar Solihin, saat ditemui di JIEXPO Kemayoran, Jakarta pada Kamis, 7 Agustus 2025.Solihin menambahkan Indonesia memiliki potensi luar biasa berkat kekayaan alam yang melimpah, termasuk bahan-bahan botani tropis yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan produk kecantikan bertema halal dan alami."Kita menambahkan pendekatan kosmetik tematik dan halal. Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati tropis terbesar kedua di dunia. Kita harus bisa mengeksplorasi potensi gas alam dan sumber daya lain untuk mendukung ini," ungkapnya.Optimisme terhadap potensi industri kosmetika halal kian menguat, mengingat Indonesia telah menempati posisi ketiga dalam pasar kosmetik halal global."Kosmetika halal ini terus berkembang. Enam tahun lalu kita berada di posisi kelima, sekarang kita sudah di peringkat ketiga dunia. Kondisi ini didukung oleh banyak faktor, termasuk kesadaran konsumen dan regulasi yang semakin mendukung," jelas Solihin.Menurutnya, pertumbuhan ini juga dipicu oleh peran aktif generasi muda Indonesia yang kreatif dalam menciptakan berbagai produk kosmetik melalui sistem maklon (kontrak manufaktur). Solihin menilai bahwa hal ini menjadikan pasar kosmetik Indonesia sangat variatif dan dinamis."Banyak generasi muda yang punya potensi dan semangat berkarya. Mereka menciptakan ide, lalu direalisasikan melalui maklon di dalam negeri. Ini menciptakan ragam produk yang unik di pasar," katanya.Ia juga menegaskan bahwa produk halal bukan hanya sebatas kebutuhan keagamaan, melainkan juga mencerminkan produk yang sehat dan ramah lingkungan."Produk halal bukan hanya aspek religius, tapi juga menggambarkan kualitas produk yang sehat dan ramah lingkungan. Perkembangannya di Indonesia sangat luar biasa," tegas Solihin.Sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan industri kecantikan, sebuah pameran bertaraf internasional kembali digelar untuk menjadi ruang kolaborasi pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat. Pameran ini menjadi wadah untuk memamerkan inovasi, menjalin kemitraan, serta membuka peluang pasar baru."Pameran skala besar dan bergengsi ini sangat ditunggu oleh pelaku industri kosmetika, baik dari dalam maupun luar negeri. Ini bukan sekadar ajang pamer produk, tetapi juga platform kolaborasi strategis," tutur Solihin.Solihin mendorong para pelaku industri, khususnya UMKM, untuk memanfaatkan momentum ini sebagai langkah strategis untuk naik kelas dan bersaing secara global."Bagi pelaku industri, ini kesempatan besar untuk meningkatkan kualitas dan daya saing. UMKM juga bisa naik kelas dan tampil sejajar di pasar internasional," tambahnya.CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim, dalam sambutannya saat pembukaan pameran mengungkapkan IndoBeauty Expo 2025 menghadirkan lebih dari 120 peserta dengan representasi lebih dari 250 merek ternama dari sembilan negara."Tahun ini, partisipasi datang dari Uni Emirat Arab, Indonesia, Korea Selatan, Thailand, Hong Kong, Malaysia, Taiwan, Jepang, dan Tiongkok. Hal ini membuka ruang luas untuk melihat tren dan inovasi yang tengah berkembang dalam industri kecantikan global," ujar Daud.Pameran ini tidak hanya menampilkan produk, namun juga menyuguhkan beragam program edukatif dan inspiratif seperti seminar, workshop, dan talkshow. Beberapa topik penting yang dibahas antara lain regulasi halal 2026, strategi maklon, hingga perawatan kesehatan gigi anak."Kami mengajak seluruh pelaku usaha, mulai dari produsen, distributor, UMKM, hingga startup, untuk memanfaatkan momen ini. Ini adalah peluang emas untuk memperluas jaringan bisnis dan menjajaki kolaborasi strategis." ungkap Daud.Memasuki tahun ke-15 penyelenggaraannya, ajang ini menunjukkan konsistensi dalam mendukung pertumbuhan industri kecantikan nasional yang inklusif dan berorientasi masa depan.