Menolong Sarif, Pria Obesitas di Surabaya: Tinggal di Kos Sempit, 2 Bulan Sakit

Wait 5 sec.

Kondisi kamar kos M Sarif (23) pria obesitas di Jalan Brawijaya Kedurus 1 No.54, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Kamis (7/8/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanM Sarif (23 tahun), pria obesitas berbobot 150 kg, dievakuasi oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Surabaya, Rabu (6/8).Kepala Bidang Pemadam Kebakaran DPKP Kota Surabaya, Wasis Sutikno, mengatakan pihaknya mendapat laporan evakuasi korban sekitar pukul 17.30 WIB."Kondisi pasien sadar namun sesak napas karena obesitas dan menderita hernia," kata Wasis saat dikonfirmasi, Kamis (7/8).Setelah tiba di lokasi, petugas lalu berusaha mengeluarkan Sarif perlahan dari kamar kosnya. Petugas juga memberikan oksigen kepada korban saat proses evakuasi.Jantung Bengkak danHerniaPetugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Surabaya mengevakuasi M. Sarif (23 tahun), pria berbobot kurang lebih 400 kg dari kamar kosnya di Jalan Brawijaya Kedurus, Kecamatan Wonokromo, Surabaya. Foto: DPKP SurabayaIbu Sarif, Turiyah, mengatakan dalam dua bulan terakhir ini, putranya mengeluh demam hingga sesak napas.Kondisinya pun semakin parah hingga Sarif diduga mengalami hernia yang membuat berat badannya naik."Dua bulan itu. Ya, dua bulan panas sama batuk, terus sesak itu. Ya, hernia," kata Turiyah saat ditemui, Kamis (7/8).Setelah dibawa ke RS Soewandhie Surabaya, kata Turiyah, Sarif diketahui mengalami pembengkakan pada jantungnya.Saat ini, Sarif masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU RS Soewandhie Surabaya.Berharap Bantuan PemerintahKondisi kamar kos M Sarif (23) pria obesitas di Jalan Brawijaya Kedurus 1 No.54, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Kamis (7/8/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparankumparan mendatangi kos tempat tinggal Sarif di Jalan Brawijaya Gang Kedurus 1 No.54, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Kamis (7/8).Sarif tinggal berdua bersama dengan ibunya bernama Turiyah (57 tahun) di sebuah kos.Kosnya persis berada di samping rumah pemilik. Akses dari jalan utama hanya dihubungkan dengan lorong yang berukuran sekitar 80 cm. Hanya cukup satu orang dewasa untuk melintas di jalan lorong menuju kamar kosnya.Di dalam kamar kos kecil itu Sarif dan Turiyah harus berbagi dengan sejumlah perabot, seperti kasur, pakaian, kipas angin dan satu lemari.Turiyah mengatakan, selama ini ia tinggal di kos hanya bersama putranya semenjak suaminya meninggal dunia. Ia menempati kosnya saat ini sudah empat bulan terakhir."Memang saya di sini kos kan. Enggak ngekos ke mana-mana, memang ngekosnya di (daerah) sini gitu. Ya kurang lebih ya 25 tahun lah kalau aku di Surabaya sini. Ya barusan kalau di sini, belum ada 4 bulan kalau enggak salah," kata Turiyah saat ditemui, Kamis (7/8)Turiyah (57), ibu pria obesitas di Surabaya bernama M Sarif, di Jalan Brawijaya Kedurus 1 No.54, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Kamis (7/8/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanTuriyah dan Sarif sehari-harinya berjualan tisu di kawasan Surabaya Barat. Namun, dalam dua bulan terakhir, Sarif hanya bisa berbaring di kamar kosnya. Sebab, ia mengeluh sakit demam dan susah berjalan.Lalu, dua minggu ini Sarif mengeluh sesak napas dan diduga mengalami hernia yang menyebabkan berat badannya naik drastis.Turiyah mengatakan dirinya akhir-akhir ini tidak ada pemasukan, padahal ia harus merawat anaknya dan susah untuk berjualan.Selama ini, Turiyah dan Sarif beberapa kali diberi makanan oleh orang-orang saat berjualan tisu. Turiyah juga mengaku telah berusaha mencari pengobatan untuk putranya tersebut."Saya kan orang nggak punya, terus minta surat rujukan gitu. Kan anaknya itu udah bilang sakit, enggak bisa jalan. Terus saya gini, gimana kalau mau di rujuk di RSAL gitu. Enggak bisa, Bu. Ini kelasnya itu kecil BPJS-nya itu. Di RSI aja ya, ya udah terserah pokoknya anak saya bisa sembuh gitu," ujarnya.Turiyah menyampaikan selama ini tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah setempat. Ia berharap ada bantuan untuk pengobatan anaknya.