Ilustrasi Pajak Foto: ShutterstockPajak memiliki peran krusial dalam mendukung pembangunan nasional dan daerah. Bagi Provinsi DKI Jakarta, pajak bukan sekadar instrumen fiskal, melainkan fondasi utama dalam membangun kota yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global. Berbagai sektor pembangunan, mulai dari infrastruktur hingga perlindungan sosial, tidak lepas dari kontribusi pajak yang dibayarkan oleh masyarakat.Sumber Pendapatan Asli DaerahSebagian besar Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta berasal dari sektor perpajakan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD), pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk memungut berbagai jenis pajak daerah. Di Jakarta, jenis pajak tersebut antara lain:Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB)Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)Pajak RokokPajak ReklamePajak Alat BeratPajak Air TanahDalam APBD DKI Jakarta Tahun 2024, total target pendapatan daerah ditetapkan sebesar Rp 72,44 triliun, dengan kontribusi dari pajak daerah mencapai Rp 52,39 triliun yang lebih dari 70 persen dari total pendapatan.Membiayai Infrastruktur PerkotaanDana pajak digunakan untuk membiayai berbagai proyek infrastruktur strategis, antara lain:Pembangunan dan pemeliharaan jalan, jembatan, dan flyover untuk mengurangi kemacetanPengembangan transportasi massal seperti MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan TransJakartaRevitalisasi trotoar untuk mendukung mobilitas pejalan kakiInfrastruktur ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan kota yang nyaman, modern, dan terintegrasi.Peningkatan Layanan PublikPajak juga menopang kualitas layanan publik yang menyentuh langsung kehidupan warga, meliputi:Pendidikan: Pembangunan dan renovasi sekolah negeri, penyediaan Kartu Jakarta Pintar (KJP), serta peningkatan kualitas guru dan sarana belajarKesehatan: Penyediaan fasilitas RSUD dan Puskesmas, serta pelaksanaan program Kartu Jakarta Sehat (KJS)Administrasi kependudukan: Digitalisasi layanan seperti pembuatan KTP, akta kelahiran, dan kartu keluargaPengelolaan sampah dan kebersihan: Termasuk pengoperasian TPST Bantargebang dan program pengurangan sampah dari sumberPerlindungan Sosial dan Pemerataan EkonomiPendapatan pajak turut digunakan untuk menjalankan berbagai program perlindungan sosial, khususnya bagi kelompok rentan dan berpenghasilan rendah. Beberapa di antaranya meliputi:Bantuan Sosial Tunai (BST)Kartu Lansia Jakarta (KLJ)Kartu Disabilitas Jakarta (KDJ)Bantuan biaya sewa rusunSubsidi pangan murah melalui JakGrosirKehadiran program ini menunjukkan komitmen Pemprov DKI dalam menekan ketimpangan dan meningkatkan kesejahteraan warga.Pengendalian Banjir dan Kelestarian LingkunganSebagai kota dengan risiko banjir tinggi, Jakarta mengalokasikan anggaran dari pajak untuk berbagai proyek pengendalian banjir, seperti:Normalisasi dan naturalisasi sungaiPembangunan waduk dan sistem drainasePengadaan alat berat dan pompa airSelain itu, dana pajak juga digunakan untuk pengadaan ruang terbuka hijau (RTH), pengelolaan air limbah, serta program penghijauan untuk menciptakan kota yang lebih sehat dan lestari.Transformasi Digital Pelayanan PajakPemprov DKI Jakarta terus mendorong digitalisasi sistem perpajakan daerah melalui platform seperti e-Trapt dan Pajak Online. Sistem ini mempermudah proses pembayaran, pelaporan, serta pemantauan pajak bagi masyarakat dan pelaku usaha. Infrastruktur digital yang dibangun dari dana pajak ini bertujuan mewujudkan birokrasi yang transparan, efisien, dan akuntabel.Dukungan terhadap Dunia Usaha dan UMKMPajak juga berperan dalam mendorong pertumbuhan sektor usaha, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), antara lain melalui:Insentif pajak untuk sektor tertentuProgram pelatihan dan pendampingan wirausahaPeningkatan infrastruktur pasar tradisional dan sentra UMKMDengan membayar pajak, pelaku usaha turut menciptakan ekosistem ekonomi yang sehat, produktif, dan kompetitif.Peran Strategis MasyarakatPartisipasi masyarakat dalam membayar pajak menjadi kunci keberhasilan pembangunan. Membayar pajak tepat waktu bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap kemajuan bersama. Kesadaran pajak yang tinggi akan memperkuat pondasi kota Jakarta sebagai kota global yang inklusif dan berkelanjutan.Pajak Membangun Jakarta, Kita Semua TerlibatSetiap rupiah dari pajak memiliki arti besar dalam membangun Jakarta yang tangguh, maju, dan sejahtera. Pemprov DKI Jakarta mengajak seluruh warga untuk terus mendukung budaya sadar pajak. Melalui pengelolaan yang transparan dan akuntabel, pajak akan terus menjadi fondasi bagi pembangunan yang berkeadilan, bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk masa depan generasi mendatang.