Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno/ISTJAKARTA - Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menyebut Indonesia tidak lagi sekadar menghadapi perubahan iklim, melainkan telah masuk fase krisis.Perihal tersebut disampaikan sebagai respons dari kekhawatiran para anak muda terhadap kualitas udara yang memburuk dan banjir yang semakin sering melanda Jabodetabek."Karena itu, dibutuhkan regulasi yang jelas dan tegas. Kami di DPR langsung melakukan aksi, termasuk dalam penyusunan RUU EBET yang sudah masuk tahap akhir dan ditargetkan bisa disahkan akhir tahun ini," ujar Eddy dalam forum bertajuk "Touch Base Bareng DPR: Catch Up Komitmen Iklim Indonesia" di Jakarta Pusat, Jumat, 8 Agustus.Pada diskusi yang fokus membahas Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET) serta RUU Pengelolaan Perubahan Iklim (PPI) tersebut turut anggota DPR lainnya yakni Jalal Abdul Nasir dari Fraksi PKS, serta Nurwayah dari Fraksi Partai Demokrat.Menurut Nurwayah, isu perubahan iklim bukan lagi soal masa depan, tetapi persoalan nyata yang dirasakan warga Jakarta sehari-hari, dari polusi hingga banjir."Saya mengapresiasi kegiatan town hall ini. Komitmen saya adalah memastikan proses legislasi berjalan adil, inklusif, dan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya kelompok yang paling rentan," tuturnya.Sementara itu, Jalal Abdul Nasir menyoroti pentingnya sinergi semua pihak untuk bergerak dalam satu visi. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor ini tidak hanya untuk memenuhi target iklim, tetapi juga untuk membuka lapangan kerja hijau dan memperkuat ekonomi bangsa.Sementara perwakilan Sekretariat Bijak Memantau, Andhyta Utami, mengatakan, acara ini dirancang sebagai jembatan partisipasi yang setara dan kolaboratif, melengkapi fungsi reses yang kerap belum dimanfaatkan maksimal oleh warga urban."Politik seharusnya tidak berhenti pada hari pemilu, tapi terus hidup lewat dialog berkelanjutan. Ketika warga tahu siapa wakilnya dan punya saluran aspirasi, kebijakan yang dihasilkan akan lebih relevan," jelasnya.Dukungan juga datang dari Country Director Westminster Foundation for Democracy (WFD), Ravio Patra, yang menjadi mitra acara. Ia menekankan, perubahan iklim sudah terjadi sekarang dan proses legislasi tidak bisa menunggu kesiapan yang sempurna."Langkah cepat dan tegas dari DPR akan menjadi sinyal bahwa Indonesia serius mengambil peran dalam menghadapi krisis ini dan melindungi generasi mendatang," ujar Ravio.