Faktor Penyebab Konflik Masyarakat Menurut Ilmu Sosiologi

Wait 5 sec.

Ilustrasi konflik sosial (Unsplash)YOGYAKARTA – Dari sudut pandang ilmu sosiologi, konflik sosial sangat mungkin terjadi. Konflik tersebut terjadi berupa pertentangan antar anggota masyarakat baik secara menyeluruh atau hanya melibatkan individu. Faktor penyebab konflik juga bisa sangat beragam. Simak artikel ini untuk mendapatkan informasinya.Faktor Penyebab KonflikDalam buku yang berjudul Pengantar Studi Konflik Sosial dijelaskan bahwa beberapa sosiolog menjabarkan ada banyak faktor penyebab konflik beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.Perbedaan pendirian dan keyakinanKonflik yang dipicu oleh perbedaan pendirian dan keyakinan melahirkan upaya pembinasaan lawannya. Namun perlu ditegaskan bahwa pembinasaan yang dimaksud tidak selalu merujuk pada pelenyapan fisik, bisa merujuk pada pemusnahan simbolik atau pelenyapan pikiran maupun ideologi lawan.Perbedaan kebudayaanPerbedaan kebudayaan ini akan berpotensi melahirkan konflik antarindividu maupun kelompok. Ketika perbedaan budaya terjadi, muncul potensi kemunculan sikap etnosentrisme yakni sikap lebih unggul yang ditunjukan kepada kelompok lain. Saat sikap etnosentrisme sama-sama ditampakkan oleh masing-masing kelimpok, konflik tidak bisa terhindarkan.Perbedaan kepentinganTiap individu maupun kelompok memiliki kepentingannya masing-masing. Demi memenangkan kepentingannya, persaingan pasti terjadi. Dalam persaingan tersebut akan muncul potensi berkonflik yang cukup besar.Teori Penyebab KonflikSelain penyebab lahirnya konflik di atas, banyak pula sosiolog yang merumuskan teori sebab terjadinya konflik. Beberapa teori tersebut adalah sebagai berikut.. Teori hubungan masyarakatTeori ini berpandangan bahwa konflik bisa disebabkan karena polarisasi. Ketidakpercayaan dan rivalitas pada masyarakat akan memicu konflik dalam kelompok.Teori negosiasi prinsipMenurut teori negosiasi prinsip, konflik bisa terjadi posisi para pihak tidak sejalan. Selain itu konflik bisa terjadi karena perbedaan dari para pihak.Teori identitasTeori identitas menekankan bahwa konflik bisa terjadi saat ancaman identitas dirasakan oleh sekelompok pihak. Ancaman tersebut bisa muncul dari pihak lain.Teori kesalahpahamanTeori ini menjelaskan bahwa ketidakcocokan yang terjadi saat komunikasi bisa memicu konflik. Biasanya hal tersebut terjadi pada orang-orang yang punya latar belakang berbeda.Teori transformasiMenurut pandangan teori transformasi dikatakan bahwa konflik bisa terjadi lantaran adanya  ketidaksetaraan dan ketidakadilan di berbagai aspek bisa sosial, ekonomi, hingga politik.Teori kebutuhan manusiaTeori kebutuhan manusia berpendapat bahwa konflik bisa terjadi lantaran munculnya kebutuhan atau kepentingan yang gagal terpenuhi. Kegagalan bisa berupa upaya penghalangan pihak lain. Ada tiga jenis kebutuhan dalam teori ini yaitu substantif, procedural, dan psikologis.Kebutuhan substantif misalnya uang, pangan, rumah dan sandang. Sedangkan procedural berkaitan dengan tata cara dalam bergaul di tengah masyarakat. Lalu kebutuhan psikologis berkaitan dengan kebutuhan yang bersifat non-materiil misalnya empati, penghargaan, dan sebagainya.Itulah informasi terkait faktor penyebab konflik. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.