Diplomat Rusia Sebut Barat Ingin Menggunakan AI untuk Mempertahankan Hegemoninya

Wait 5 sec.

Maria Zakharova. (Twitter/@mfa_russia)JAKARTA - Negara-negara Barat ingin memonopoli kecerdasan buatan (AI) dengan harapan mempertahankan hegemoni mereka yang sedang merosot di ruang informasi, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova."Munculnya dunia multipolar dan munculnya pusat-pusat kekuatan baru yang benar-benar independen dan berdaulat membuat Barat takut, yang terus mempertahankan hegemoninya yang sedang merosot. Mereka jelas berharap untuk memanfaatkan transisi menuju tatanan teknologi baru dan, dengan memonopoli teknologi AI, mengantarkan era 'neokolonialisme AI'," ujarnya kepada Expert, dikutip dari TASS 13 Agustus.Lebih lanjut Zakharova menjelaskan, "upaya" Barat ini membutuhkan upaya disinformasi tambahan dari pihak mereka, "yang sedang mereka lakukan dengan antusias.""Oleh karena itu, ada upaya terus-menerus untuk mendiskreditkan tidak hanya negara kami, tetapi juga BRICS, mitra kami, negara-negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin," jelas Zakharova.Menurut juru bicara tersebut, senjata paling efektif melawan disinformasi adalah kebenaran dan fakta. Ia mencatat Rusia menggunakan segala cara yang tersedia, baik tradisional maupun baru, sebagai alat untuk tujuan ini."Misalnya, kami memanfaatkan potensi diplomasi digital. Di bidang ini, Kementerian Luar Negeri Rusia adalah pemimpin dunia. Dengan bantuan jaringan digital, akun kementerian, misi luar negeri, dan diplomat Rusia, kami menyampaikan informasi yang jujur dan objektif tentang negara kami. Kami dapat menjangkau audiens bahkan di negara-negara paling terpencil sekalipun. Kebenaran menembus sensor dan pemblokiran," urai Zakharova."Di negara-negara Barat saat ini, terdapat permintaan yang sangat besar akan informasi yang andal dan beragam sudut pandang," pungkasnya.