Polisi Korsel Tangkap WN Pakistan Anggota Kelompok Teroris Lashkar-e-Taiba

Wait 5 sec.

Ilustrasi terorisme. Foto: Prazis Images/ShutterstockKepolisian Korsel menangkap seorang laki-laki Pakistan yang bekerja di pasar di distrik Itaewon, Seoul, yang rupanya merupakan anggota Lashkar-e-Taiba (LeT). Lashkar-e-Taiba merupakan kelompok teroris di balik serangan Mumbai pada 2008 lalu.Dikutip dari Korea Herald, Rabu (13/8), pejabat di Kepolisian Provinsi Gyeonggi Nambu mengatakan tersangka asal Pakistan berusia 40-an tahun itu ditangkap atas pelanggaran UU Antiterorisme dan UU Imigrasi. Dia ditangkap di Itaewon-dong, Seoul, pada 2 Agustus di tempatnya bekerja di pasar lokal.Penyelidik menemukan bahwa tersangka bergabung dengan Lashkar-e-Taiba di Pakistan pada 2020, mengikuti pelatihan penggunaan senjata dan taktik infiltrasi, dan diterima sebagai anggota resmi kelompok itu.Tersangka kemudian masuk Korsel pada Desember 2023 memakai visa yang diperoleh dari konsulat Korsel di Pakistan pada Desember 2023, diduga dengan menyamar sebagai pebisnis yang bermaksud berbisnis di Korsel.Meski dia tidak dituduh merencanakan atau melakukan tindakan teroris apa pun di Korsel, keanggotaannya di Lashkar-e-Taiba melanggar Pasal 17 UU Antiterorisme untuk Perlindungan Warga Negara dan Keamanan Publik yang melarang keterlibatan dengan kelompok teroris. Namun, tersangka membantah segala tuduhan.Pejabat kepolisian sedang menyelidiki untuk memastikan apakah tersangka mengirim uang ke Lashkar-e-Taiba.Ini merupakan pertama kalinya kepolisian Korsel menangkap anggota kelompok yang ditetapkan oleh Dewan Keamanan PBB sebagai kelompok teroris.Lashkar-e-Taiba ditetapkan sebagai kelompok teroris pada Mei 2005 karena terkait dengan Al-Qaeda, Osama bin Laden, atau Taliban. Lashkar-e-Taiba mendukung Osama bin Laden sambil mendanai aktivitas teroris dan menyediakan pelatihan, dukungan logistik dan infrastruktur untuk melanjutkan kegiatan serupa melalui organisasi garis terdepannya, Jamaat-ud-Dawa.Lashkar-e-Taiba bertanggung jawab atas sejumlah tindakan terorisme, termasuk serangan tahun ini di distrik Pahalgam, Kashmir yang menewaskan 26 orang dan melukai 20 orang lainnya. Kelompok itu juga bertanggung jawab atas serangan Mumbai 2008 yang menewaskan 175 orang, termasuk 9 pelaku penyerangan.