Pengurus PKSI DKI Jakarta, Tangerang Selatan, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Komunitas Libamak bersama Coach Raymond Mollet sebagai ambassador Korfball Se-Asia di The Forum Sport Hub, Bintaro Jakarta Selatan, Sabtu (09/08)/Media Korfball DKI Jakarta.JAKARTA - Pengurus Provinsi (Pengprov) Korfball DKI Jakarta menggelar kegiatan coaching clinic dan main bareng bersama pelatih asal Belanda, Raymond Mollet. Agenda yang berlangsung di The Forum Sport Hub, Bintaro, Jakarta Selatan, pada Sabtu 9 Agustus lalu itu turut dihadiri atlet, pelatih, dan komunitas olahraga dari berbagai daerah. Tujuan diadakannya agenda ini juga untuk memperluas sosialisasi Korfball di Indonesia. Ketua Umum Pengprov Korfball DKI Jakarta, Adi Dwiariono mengatakan bahwa kedatangan Coach Raymond ke Jakarta merupakan bagian dari agenda resmi Federasi Korfball Internasional (IKF) Asia untuk Indonesia. Raymond, yang juga menjabat sebagai Duta IKF Asia untuk Indonesia hadir dan memberikan pelatihan kepada pelatih yang sedang mengikuti program lisensi level 1 dan 2. “Alhamdulillah, enam pelatih DKI Jakarta sudah memiliki lisensi tersebut. Karena itu, kami secara khusus mengundang Coach Raymond untuk menggelar coaching clinic bagi atlet DKI Jakarta dan masyarakat umum,” ujar Adi dalam keterangan tertulis yang dikutip Minggu, 10 Agustus. Digelarnya pelatihan ini punya dua tujuan utama yaitu, memberikan pengetahuan dan teknik bermain Korfball kepada atlet DKI Jakarta dan memperkenalkan olahraga ini kepada masyarakat agar semakin populer dan diminati. Selain atlet dan pelatih Korfball DKI Jakarta, kegiatan ini juga diikuti peserta dari Persatuan Korfball Seluruh Indonesia (PKSI) Tangerang Selatan, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi. Menariknya, komunitas Liga Basket Emak-emak (Libamak) juga turut ambil bagian dalam sesi coaching clinic dan permainan bersama tersebut. Adi menyebut antusiasme peserta sangat tinggi. Banyak di antara mereka berasal dari cabang olahraga bola basket yang ingin mencoba Korfball. “Rata-rata mereka mengakui teknik Korfball tidak terlalu sulit, tapi memang lebih menguras energi dibanding basket,” kata Adi. Pengprov Korfball DKI Jakarta baru-baru ini meraih juara umum di Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh–Sumut. Prestasi tersebut mendorong mereka untuk lebih gencar mensosialisasikan olahraga ini. Adi berharap kegiatan seperti coaching clinic dapat diadakan secara rutin sebagai ajang fun Korfball dan pengenalan teknik dasar. Namun, ia juga mengungkapkan kendala yang dihadapi, salah satunya keterbatasan lapangan khusus Korfball di DKI Jakarta. “Mudah-mudahan ke depan akan ada liga atau turnamen resmi Korfball di Indonesia. Di Porprov saja belum dipertandingkan, tapi kami optimistis tahun ini Kejurnas bisa digelar,” ujarnya. Coach Raymond Mollet mengaku terkesan dengan potensi atlet Indonesia. Menurutnya, dalam lima hingga enam tahun ke depan, Indonesia berpeluang menjadi salah satu tim top di Asia. “Potensi atlet di Indonesia khususnya di DKI Jakarta sangat bagus. Postur tubuh tidak menjadi hambatan di Korfball, yang terpenting adalah kecerdasan bermain, kelincahan, dan kemampuan bekerja sama dalam tim,” kata Raymond. Olahraga Korfball masih tergolong baru di Indonesia dan belum sepopuler cabang olahraga lain seperti basket atau futsal. Namun, format permainan yang unik dengan melibatkan pemain pria dan wanita dalam satu tim menjadi daya tarik tersendiri. Pengprov Korfball DKI Jakarta melihat momentum kedatangan Coach Raymond sebagai kesempatan emas untuk meningkatkan popularitas Korfball. Dengan pelatihan langsung ini diharapkan teknik dasar hingga strategi permainan dapat dikuasai lebih cepat oleh atlet-atlet lokal.