Apa itu co-parenting. (Foto: Pixabay)YOGYAKARTA - Co parenting dapat dijadikan cara mengasuh anak yang tepat bagi pasangan yang memutuskan bercerai. Pola pengasuhan ini akan membuat anak merasa tetap menerima kasih sayang dan tidak trauma meskipun orang tuanya berpisah. Dalam artikel ini akan dibahas apa itu co-parenting.Pada umumnya, anak-anak yang menyaksikan proses perceraian orang tua akan merasa sedih dan menjadikan dunianya begitu kelam. Dilansir dari laman Help Guide, pengalaman tersebut bahkan berisiko menjadi trauma bagi anak dan memicu rasa stres, terlebih jika mereka sudah remaja.Agar anak tetap sehat secara mental, maka orang tua harus bekerja sama secara kooperatif untuk menerapkan konsep co parenting. Lantas, apa itu co parenting? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.Apa itu Co Parenting?Diambil dari laman Inner Melbourne Clinical Psychology, co parenting adalah pola pengasuhan yang dijalankan dua orang untuk mendukung tumbuh kembang anak. Biasanya, co parenting diterapkan orang tua pasca perceraian.Co parenting orang tua yang sudah bercerai mencakup komunikasi teratur. Keduanya saling berbagi informasi mengenai kebutuhan perkembangan anaknya. Selain itu, koordinasi jadwal juga menjadi hal penting agar anak tetap memiliki waktu bersama ayah dan ibunya.Pola asuh yang sehat ini tentunya sangat berguna bagi anak. Sebab mereka tidak akan merasakan perubahan meski orang tuanya sudah berpisah. Mereka juga akan jadi lebih tenang dan merasa didukung.Dalam sebuah penelitian dijelaskan bahwa co parenting yang kooperatif memberikan dampak terhadap self esteem anak. Anak akan memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi, prestasi akademik meningkat, dan kesehatan mental yang semakin baik.Co parenting memang identik dengan orang tua yang bercerai, tapi pola asuh ini juga dapat diterapkan oleh orang tua tiri, keluarga angkat, dan sejenisnya. Co parenting hanya mempunyai satu tujuan utama, yaitu membesarkan anak dengan baik dan menjadikan mereka tidak merasa kehilangan figur orang tua.Cara agar Co Parenting BerhasilDilansir dari laman Very Well Mind, di bawah ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua dalam mengasuh anak meskipun sudah bercerai:Susun rencana pengasuhan bersama: Diskusikan hal-hal penting mengenai pengasuhan anak bersama mantan pasangan, misalnya jadwal kunjungan ke rumah masing-masing, pendidikan, keuangan, rutinitas harian, kebutuhan medis, dan lain-lain.Komunikasi rutin: Penting untuk tetap berkomunikasi dengan anak, orang tua tirinya jika ada, dan mantan mertua. Hal ini akan membantu Anda menerima berbagai informasi penting mengenai kehidupan dan perkembangan anak.Diskusikan perubahan rencana: Rencana pengasuhan mungkin harus disesuaikan secara berkala dengan kebutuhan anak dan kondisi orang tua. Agar konflik dapat dihindari, jangan pernah mengubah rencana tanpa sepengetahuan mantan pasangan.Sediakan ruang bagi orang tua tiri: Hargai pasangan baru mantan suami atau istri Anda untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan positif bagi anak. Berikanlah ruang bagi orang tua tiri agar bisa mendekati anak Anda. Tak perlu memperlihatkan sikap iri, permusuhan, atau meremehkan kehadiran mereka.Demikianlah ulasan tentang apa itu co-parenting dan langkah-langkah menjalaninya. Semoga informasi ini bermanfaat! Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.