Willy Chavarria dan desain sepatu Adidas (X/wrap)JAKARTA - Salah satu brand fashion besar dunia, yakni Adidas terjerat kontroversi penjiplakan desain pada sepatu terbaru yang dinamai Oaxaca Slip-On. Sepatu tersebut dirancang oleh desainer asal Amerika Serikat, Willy Chavarria.Sepatu tersebut dinilai sangat mirip dengan huaraches, sandal kulit tradisional yang dibuag para pengrajin Meksiko, khususnya komunitas Zapotec di kota Villa Hidalgo Yayalag, Oaxaca. Kontroversi terkait desain sepatu Adidas tersebut terjadi setelah pihak berwenang Meksiko menilai bahwa desain tersebut sebagai bentuk “perampasan budaya”.Dikutip dari NBC News, pada Selasa, 12 Agustus 2025, sandal tersebut memiliki tali kulit tipis yang dianyam dengan gaya hampir identik dengan huaraches, tetapi menggunakan sol sepatu olahraga yang lebih tebal.“Sering kali perusahaan besar mengambil produk, ide, dan desain dari komunitas adat di negara kami,” kata Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum.Terkait kontroversi penjiplakan tersebut, Adidas dan sang desainer, Chavarria, akhirnya memberi pernyataan permintaan maaf. Adidas mengaku akan melakukan dialog dengan pihak pemerintah Meksiko dan komunitas untuk membicarakan solusi terkait kontroversi tersebut.“Kami menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan menegaskan komitmen untuk menjalin dialog yang menghormati warisan budaya Yalalag,” pernyataan pihak Adidas.Willy Chavarria sebagai desainer sepatu tersebut juga menyampaikan penyesalannya dan meminta maaf. Ia juga menyampaikan niatnya ingin menghormati budaya dari Oaxaca.“Saya sangat menyesal desain ini diambil tanpa kemitraan langsung dan bermakna dengan komunitas Oaxaca. Niat saya sebenarnya adalah menghormati budaya dan seni masyarakat Oaxaca,” tutur Chavarria.Sementara itu, atas kejadian ini pemerintah Meksiko akhirnya akan kembali menyiapkan undang-undang baru untuk memastikan kreativitas masyarakat adat untuk tidak disalahgunakan. Sebelumnya Meksiko juga sudah memberlakukan aturan yang memberi sanksi denda besar dan hukuman penjara bagi penggunaan ekspresi budaya adat tanpa izin.Sebagai informasi, aturan tersebut mulai diperketat pemerintah Meksiko setelah sebelumnya sejumlah merek internasional, seperti Zara, Anthropologie, dan Patowl melakukan kontroversi yang serupa dengan Adidas.