Dishub DKI Ungkap Penyebab Kecelakaan di Koridor 9 Transjakarta

Wait 5 sec.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo(Diah Ayu/VOI)JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkap pihaknya menganalisa penyebab kecelakaan yang kerap terjadi pada koridor 9 Transjakarta. Separator busway di jalur tersebut kerap menjadi "korban" tabrakan mobil hingga truk.Berdasarkan laporan Transjakarta kepada Dishub, kecelakaan lalu lintas yang terjadi di koridor 9 Transjakarta dengan rute Pinang Ranti-Pluit memiliki waktu yang bervariatif, yakni siang hingga malam nari.Sementara itu, Syafrin memastikan kondisi jalan di koridor 9 terdapat lampu penerangan yang cukup untuk menerangi jalan. Sehingga, disimpulkan kecelakaan bukan terjadi lantaran minim penerangan."Mayoritas kecelakaan oleh kendaraan berat (truck) yang menabrak separator Transjakarta dikarenakan human error akibat kelelahan dan mengantuk, serta tidak membawa dokumen identitas kendaraan dan legalitas mengemudi," kata Syafrin kepada wartawan, Kamis, 13 Agustus.Dari hasil evaluasi Dinas Perhubungan dan Transjakarta terhadap titik rawan kecelakaan lalu lintas sepanjang koridor 9 Transjakarta, saat ini dilakukan pemasangan 7 rambu chevron di ujung separator.Rinciannya, di Gerbang Tol Semanggi 1, MT Haryono Signature Park, RS Dharmais, DPR RI, Halte Gerbang Pemuda, Exit Tol Cawang Halim, Halte Pancoran, serta melakukan pemasangan paku marka jalan solar cell di ujung separator RS Tebet."Diimbau kepada para pengendara agar selalu mematuhi rambu lalu lintas, menjaga jarak aman, fokus berkendara, sesuaikan kecepatan mengemudi, dan memahami karakteristik jalan untuk menghindari terjadinya kecelakaan berlalu lintas di jalan," ucap Syafrin.Sebagai informasi, koridor 9 Transjakarta memiliki panjang lintasan total 2 arah sepanjang 55,57 kilometer. Terdapat 23,19 kilometer separator Transjakarta atau 41,73 persen dari total panjang kilometer koridor rute Pinang Ranti-Pluit tersebut.