Ramai Film Superman Dinilai Pro Palestina, Tampilkan Perjuangan Rakyat Kecil

Wait 5 sec.

Co-CEO studio DC sutradara penulis produser James Gunn dan produser Peter Safran, aktor Inggris Nicholas Hoult, aktris AS Rachel Brosnahan dan aktor AS David Corenswet menghadiri pemutaran perdana film "Superman" di California, Senin (7/7/2025). Foto: Valerie Macon/AFPFilm Superman (2025) garapan James Gunn menyita perhatian publik karena dianggap menyelipkan pesan politik. Tak sedikit penonton dan kritikus film menyebut bahwa Superman menyelipkan pesan pro-Palestina.Alur CeritaSuperman berkisah tentang Clark Kent (David Corenswet), jurnalis muda yang bekerja di harian Daily Planet. Sejak masih bayi, Clark Kent tinggal di Bumi setelah dikirim kedua orang tuanya dari planet asalnya, Krypton.Di balik pekerjaan sebagai jurnalis, Clark punya identitas rahasia sebagai Superman, pahlawan dengan kekuatan super yang melindungi manusia dari bahaya. Superman kerap turun tangan membela warga tempatnya tinggal, Jarhanpur, dari serangan pasukan militer Boravia.Film Superman. Foto: Warner BrosKondisi ini dimanfaatkan oleh antagonis Lex Luthor (Nicholas Hault), pengusaha di bidang teknologi, yang menganggap Superman sebagai ancaman besar.Luthor menyusun siasat menyingkirkan Superman dengan segala cara, termasuk dengan berbagai kekuatan, teknologi, dan pengaruhnya.Hubungan dengan Pro-PalestineBoravia digambarkan sebagai negara fiktif di Eropa Timur, sekutu kuat Amerika Serikat. Mereka punya senjata militer yang lengkap. Gambaran ini, dinilai penggemar film, mirip dengan militer Israel.Sementara penduduk Jarhanpur tidak memiliki kemampuan melawan dengan senjata. Mereka hanya mengandalkan keterbatasannya untuk bisa membalas serangan militer Boravia. Jarhanpur dinilai mirip dengan Palestina.Seorang demonstran memegang bendera Palestina selama protes menekan pemerintah Belanda agar mengakhiri operasi Israel di Gaza di Den Haag, Belanda pada Minggu, 18 Mei 2025. Foto: Niels van der Pas via APAnggapan ini didukung oleh adegan kekuatan militer dengan tentara yang bersenjata lengkap. Mereka terlihat menyerang warga sipil di perbatasan.Adegan itu memperlihatkan anak-anak menjadi korban dalam pertempuran ini, mirip perang Israel di Gaza.Ending FilmAkhir film Superman juga disebut mirip dengan aksi protes di perbatasan Gaza pada 2018–2019. Aksi itu dikenal dengan The Great March of Return.Saat itu, ribuan warga Palestina menggelar serangkaian demonstrasi setiap hari Jumat di Gaza, dekat perbatasan Gaza-Israel dari Maret 2018 hingga Desember 2019. Mereka menolak pendudukan Israel.Film Superman. Foto: Warner BrosDalam film Superman, anak-anak terlihat mengibarkan bendera berlambang Superman dalam aksi tersebut. Adegan ini tentu langsung membuat penonton mengungat momen warga Gaza mengibarkan bendera Palestina dalam demonstrasi Great March of Return.Meski begitu, James Gunn, selaku sutradara, sama sekali tidak menyebut bahwa film ini mengangkat isu Israel dan Palestina.Banyak juga penonton yang tidak berpikiran sampai ke sana karena terbius dengan cerita dan keindahan visual yang ditawarkan James Gunn.