Alasan Prabowo Beli 50 Unit Pesawat Boeing Usai Trump Pangkas Tarif RI

Wait 5 sec.

Presiden Prabowo Subianto (tengah) didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (kiri), Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco menjawab pertanyaan wartawan saat tiba di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (16/7/2025). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTOPresiden Prabowo Subianto mencapai kesepakatan dagang final dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Salah satu hasil negosiasinya adalah Indonesia akan membeli 50 unit pesawat produksi Boeing.Trump memutuskan untuk memangkas tarif impor resiprokal untuk barang-barang dari Indonesia, dari sebelumnya 32 persen menjadi 19 persen. Namun syaratnya, AS mendapatkan akses penuh ke pasar Indonesia tanpa bea masuk."Kami sepakat untuk membawa hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat ke era baru yang saling menguntungkan bagi kedua negara kita yang besar," katanya dikutip dari akun Instagram @prabowo, Rabu (16/7).Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Indonesia telah berkomitmen untuk membeli USD 15 miliar dalam bentuk impor barang energi dari AS, USD 4,5 miliar dalam impor produk pertanian Amerika, dan pembelian 50 pesawat Boeing, banyak di antaranya tipe 777.Sesudah tiba di Indonesia pada Rabu (16/7) sore, Prabowo mengungkapkan sejumlah syarat yang mesti dipenuhi Indonesia. Mulai dari bebas tarifnya impor produk AS ke Indonesia hingga kewajiban membeli puluhan pesawat Boeing itu. Garuda Boeing 737-800NG. Foto: ShutterstockPrabowo menyebut Indonesia saat ini juga membutuhkan pesawat. Ini karena ia pribadi ingin kembali membesarkan maskapai nasional Garuda Indonesia."Ya memang kita kan perlu untuk membesarkan Garuda, Garuda adalah kebanggaan kita. Garuda adalah flag carrier nasional, Garuda lahir dalam perang kemerdekaan kita," ujar Prabowo setibanya di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (16/7)."Jadi Garuda harus menjadi lambang Indonesia, kita bertekad, saya bertekad untuk membesarkan Garuda, dan untuk itu ya kita butuh pesawat-pesawat baru," sambungnya.Menurut Prabowo, pesawat jenis Boeing juga tergolong bagus. Meskipun begitu, Indonesia juga tetap membeli jenis Airbus. "Saya kira nggak ada masalah karena kita butuh, mereka ingin jual. Pesawat Boeing juga cukup bagus, kita juga tetap dari Airbus," tuturnya.