Perjalanan Umrah Kembali Dibuka, Tips Mempersiapkan Kesehatan Sebelum Berangkat

Wait 5 sec.

Ilustrasi Ka'bah (Unsplash)JAKARTA - Keberangkatan jemaah Umrah dari Indonesia menunjukkan tren yang tinggi sejak awal tahun 2025. Hal ini diungkapkan langsung oleh Dr. dr. Endy M. Astiwara, MA, FIIS, CRGP, CPLHI., dari Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI).“Keberangkatan kuartal pertama dimulai sejak awal Januari 2025 dengan rincian, 218.964 orang berumrah di bulan Januari, 217.268 di bulan Februari dan 110.890 di bulan Maret," ujar dr. Endy, saat ditemui di kawasan Gondangdia, Jakarta pada Rabu, 16 Juli 2025."Angka ini tergolong tinggi, mengingat saat itu masih awal tahun dan belum memasuki musim puncak Umrah yang banyak terjadi pada akhir tahun," tambahnya.Dr. Endy menekankan bahwa dalam jumlah tersebut, terdapat sejumlah besar jemaah lansia yang memiliki kebutuhan khusus, terutama dari aspek kesehatan.“Tiap tahunnya penanganan terhadap jemaah lansia menjadi tantangan tersendiri khususnya dalam aspek kesehatan, mengingat kondisi mereka yang rentan. Oleh karena itu, kesiapan spiritual dan fisik harus dipersiapkan secara seimbang,” jelasnya.Salah satu isu utama yang diangkat oleh Dr. Endy adalah risiko penularan penyakit infeksi saluran pernapasan, khususnya RSV (Respiratory Syncytial Virus)."Untuk calon jemaah, vaksin RSV direkomendasikan akibat tingginya risiko penularan di lingkungan padat seperti saat ibadah Umrah,” ujarnya.“Dikarenakan RSV dianggap memiliki urgensi yang tinggi, vaksinasi RSV sudah menjadi program imunisasi nasional di Saudi Arabia untuk populasi lanjut usia," lanjutnya.Sementara itu, Dr. Calvin Kwan, Country Medical Director GlaxoSmithKline (GSK) Indonesia, menegaskan pentingnya pendekatan preventif terhadap kesehatan jemaah. Selain itu, Dr. Calvin juga mengingatkan bagi para jamaah yang hendak melakukan perjalanan ibadah Haji atau Umrah.“Perjalanan ibadah, seperti Umrah, sering kali melibatkan kontak erat dengan jutaan orang dari berbagai belahan dunia, sehingga meningkatkan risiko penularan penyakit, salah satunya RSV. Oleh karena itu, kami mendorong masyarakat untuk melakukan persiapan kesehatan yang matang, termasuk melalui vaksinasi yang sesuai, agar ibadah dapat dilaksanakan dengan tenang dan aman," katanya.Sebagai bagian dari upaya peningkatan kesiapan kesehatan, Dr. Endy memberikan beberapa tips penting yang dapat dijadikan panduan oleh para calon jemaah.1. Periksa Kesehatan Sebelum Berangkat“Lakukan pemeriksaan kesehatan maksimal 4 minggu sebelum berangkat ke Tanah Suci untuk mengetahui kesiapan tubuh,” ujar Dr. Endy.Bila ditemukan masalah kesehatan, ia menyarankan agar jemaah mendapatkan perawatan terlebih dahulu untuk memastikan ibadah tidak terganggu.2. Diskusikan Vaksinasi dengan DokterMenurutnya, cuaca ekstrem, kerumunan, dan lamanya waktu ibadah memungkinkan penyebaran penyakit tinggi, khususnya penyakit yang menular melalui udara."Vaksinasi yang sesuai, termasuk untuk RSV, influenza, dan meningitis, sangat dianjurkan," kata Dr. Endy.3. Bawa Obat Pribadi SecukupnyaDr. Endy mengatakan apabila Anda harus minum obat tertentu selama perjalanan ibadah haji atau umrah, pastikan jumlah obat tercukupi hingga Anda kembali ke rumah.4. Lengkapi Dokumen PentingIa juga mengingatkan pentingnya membawa dokumen-dokumen penting seperti paspor, visa, sertifikat vaksin, dan lainnya dalam satu tas khusus agar mudah di cari saat dibutuhkan.