Deretan rumah yang masih dalam tahap pembangunan perumahan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (3/10/2024). Foto: ANTARA FOTO/Andry DenisahRealisasi penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau rumah subsidi per 16 Juli 2025 mencapai 129.773 unit. Beberapa profesi yang paling banyak memanfaatkan program ini adalah buruh, guru dan tenaga kesehatan (nakes).Jumlah ini adalah perhitungan dari 1 Januari-16 Juli dan terdapat peningkatan sebesar 50,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu."Yang paling banyak memanfaatkan KPR FLPP untuk memiliki rumah pertama adalah buruh sebanyak 36.376 orang, guru 4.265 orang dan tenaga kesehatan masyarakat 3.921 orang," kata Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (17/7).Pada bulan Januari realisasi ada pada 2.633 unit, Februari 8.797 unit, Maret 42.443 unit, April 29.013unit, Mei 14.988 unit dan Juni 23.102 unit. Sementara untuk Juli. hingga tanggal 16 Juli tercatat ada 8.797 unit rumah KPR FLPP yang sudah tersalur.Sementara untuk realisasi semester I 2025, angkanya mencapai 120.976 unit atau mengalami peningkatan 44,5 persen dibandingkan tahun 2024. Pada periode yang sama di tahun lalu, realisasi mencapai 83.720 unit.Foto udara deretan unit rumah subsidi di Kecamatan Puuwatu, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (19/6/2025). Foto: ANTARA FOTO/Andry Denisah"Pertumbuhan realisasi triwulan I yakni tahun 2024 dan 2025 mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 1.173,8 persen. Sedangkan untuk triwulan II mengalami penurunan sebesar 15,6 persen karena ada perubahan prioritas di kalangan masyarakat karena adanya peringatan hari raya keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha,” ujar Heru.Dengan jumlah itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait optimistis target penyaluran FLPP untuk tahun 2025 dapat tercapai sebanyak 350 ribu unit. "Kami berharap masyarakat berpenghasilan rendah yang ingin memiliki rumah pertama bisa memanfaatkan KPR FLPP ini. Dengan uang muka yang terjangkau, angsuran KPR yang tetap selama masa tenor tentunya akan sangat membantu masyarakat untuk bisa membeli rumah subsidi. Inilah saatnya rakyat Indonesia bisa memiliki rumah subsidi," ujarnya.