Presiden Sebut Rusia Pertimbangkan Bangun Akses Jalan Menuju Perbatasan dengan China dan Korut

Wait 5 sec.

Peresmian monumen saat ground breaking konstruksi jembatan antara Rusia-Korea Utara. (Sumber: KCNA)JAKARTA - Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia akan mempertimbangkan pembangunan jalan akses menuju perbatasan negara dengan Korea Utara, China, hingga Kazakhstan dan Mongolia."Kami akan terus mengembangkan rute Timur secara proaktif. Rute ini akan diperluas hingga Tyumen dan terhubung dengan jaringan jalan utama Siberia dan Timur Jauh yang telah ditingkatkan," ujar Presiden Putin pada upacara pembukaan ruas Timur M-12 melalui tautan konferensi video, melansir TASS 17 Juli."Inilah yang saya maksudkan bahwa akan ada lebih banyak hal yang perlu diperhatikan dalam peluncuran ruas ini," tandasnya."Tentu saja, pembangunan jalan tol menuju perbatasan negara dengan Kazakhstan, Mongolia, Tiongkok, dan Republik Rakyat Demokratik Korea akan dipertimbangkan. Ini akan meningkatkan kemampuan transit kami secara signifikan," lanjut Pemimpin Rusia tersebut.Presiden Putin pada upacara pembukaan ruas Timur M-12 melalui tautan konferensi video. (Sumber: TASS)"Rute ini akan terintegrasi ke dalam arsitektur transportasi internasional, menjadi jalur logistik yang penting dan kompetitif," kata Presiden Putin.Belum lama ini, Korea Utara dan Rusia telah memulai pembangunan jalur jalan pertama antara kedua negara, memuji pembangunan jembatan baru di atas sungai perbatasan yang akan semakin memperluas hubungan mereka yang sedang berkembang pesat, dikutip dari AP.TASS melaporkan pada 1 Mei, jembatan tersebut akan memiliki panjang 1 kilometer (0,6 mil) dan pembangunannya diperkirakan akan memakan waktu 1,5 tahun.Sementara kantor berita Korea Utara KCNA mengatakan jembatan tersebut akan memperluas perjalanan lintas batas orang, pariwisata dan sirkulasi komoditas.Sebelumnya, satu jembatan kereta api dan layanan udara telah menghubungkan Korea Utara dan Rusia. Pada Juni 2024, kedua negara sepakat untuk membangun jembatan untuk mobil di atas Sungai Tumen, yang membentang di sepanjang perbatasan Korea Utara dengan Rusia dan China.