Kapolda Kaltara Minta Maaf, Enam Personel Polda  Diperiksa Pasca Demo Mahasiswa

Wait 5 sec.

Kapolda Kaltara Irjen Hary Sudwijanto menegaskan pihaknya melakukan penyelidikanatas insiden yang terjadi. (Victor Ratu - VOI)TANJUNG SELOR – Aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus di depan Markas Komando Kepolisian Daerah (Polda)  Kalimantan Utara (Kaltara) pada Kamis 17 Juli, berujung ricuh. Kejadian itu mengakibatkan tiga mahasiswa yang berunjuk rasa mengalami luka bakar akibat tersulut api saat membakar ban. Kapolda Kaltara Irjen Hary Sudwijanto menegaskan, pihaknya melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) sudah melakukan penyelidikan ungkap penyebab terjadinya insiden tersebut. "Terkait insiden ini, sejak tadi malam kami sudah memeriksa enam personel yang terlibat pengamanan aksi. Statusnya masih sebagai saksi," kata Irjen Hary kepada wartawan, Jumat (18/7/2025). "Hari ini akan dilanjutkan dengan memanggil sejumlah saksi lainnya yakni mahasiswa dan rekan-rekan media yang menyaksikan kejadian tersebut. Langkah ini untuk mengetahui gambaran obyektif dan menyeluruh," lanjutnya. Kapolda juga mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menangani kasus ini secara transparan dan akuntabel. "Kami mohon kesabarannya agar proses penyelidikan ini dapat berjalan maksimal, kami transparan dan objektif ungkap kebenaran kasus ini," jelas Hary.Kapolda Kaltara juga menyampaikan permintaan maaf dan rasa prihatin atas luka bakar yang dialami  ketiga mahasiswa tersebut. “Kami menyampaikan rasa prihatin yang mendalam dan permintaan maaf atas insiden saat pengamanan aksi," ujar dia. Jenderal bintang dua ini menambahkan, selain tindakan medis yang diberikan di lokasi kejadian. mahasiswa yang mengalami luka segera dibawa ke rumah sakit (RS) untuk penanganan lanjutan. "Sampai sekarang, masih dalam pengawasan kami. Seluruh biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya oleh Polda Kaltara,” tutupnya.