Selain Puspa, Dinsos DIY juga Rehabilitasi Belasan Korban TPPO Dalam Negeri

Wait 5 sec.

Ilustrasi perdagangan manusia. Foto: ShutterstockDinas Sosial DIY tak hanya merehabilitasi Puspa, korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja. Ada korban TPPO lain yang ikut direhabilitasi Dinsos DIY."Kalau yang sekarang tinggal dia (Puspa). Yang lain-lain sudah kita pulangkan. Ada kasus serupa tapi yang di dalam negeri. Ini Mbak Puspa kan yang di luar negeri," kata Kepala Dinas Sosial DIY Endang Patmintarsih melalui sambungan telepon, Jumat (18/7).Endang tak merinci pasti jumlahnya. Tetapi ada sekitar belasan korban TPPO dalam negeri yang telah direhabilitasi Dinsos DIY."Iya begitu (TPPO dalam negeri). Lumayan, banyak. Kalau data ada di balai kami. Kami tidak bisa menyampaikan pastinya. Belasan TPPO yang masuk ke rehab kami," jelasnya.Ilustrasi Perdagangan manusia. Foto: ShutterstockDi balai rehabilitasi, mereka mendapatkan bekal keterampilan untuk kembali melanjutkan hidupnya. Sehingga tak hanya soal psikologis dan kesehatan yang diperhatikan dinsos."Jadi kita rehabilitasi kemudian kita beri keterampilan sesuai dengan minat dia," katanyaBeberapa keterampilan yang diberikan seperti pengolahan pangan, menjahit, salon, hingga membatik."Kombinasikan dengan wilayah dia berada seperti waktu itu ada dari luar Jawa, ada dari Jawa Tengah. Kita koordinasikan dengan Dinsos setempat untuk kita pulangkan," jelasnya.Tawaran Itu Datang dari Facebook Ilustrasi Facebook. Foto: Thomas White/ReutersSeorang perempuan asal Yogyakarta bernama Puspa (nama samaran) memberikan kesaksian tentang apesnya hidup sebagai pekerja migran ilegal. Puspa awalnya dijanjikan kerja di Thailand, tetapi ternyata dikirim ke Kamboja."Saya cari pekerjaan di sosial media Facebook. Saya memposting saya bisa kerja, apa pengalaman saya. Lalu ada seorang wanita yang (mengirim pesan) inbox ke Facebook saya. Dia menawarkan pekerjaan awalnya di Macau," kata Puspa dalam keterangan tertulis Humas Pemda DIY, Kamis (17/7).Dari Facebook percakapan berlanjut ke WhatsApp. Hubungan intens terjadi selama satu bulan termasuk komunikasi video call.Dalam komunikasi itu, perempuan yang menawari Puspa kerjaan itu mengaku punya restoran di Thailand. Puspa ditawari kerja di sana. Dokumen kelengkapan disebut akan diurus di sana.Akan tetapi tiket yang diberikan kepada Puspa ternyata bukan ke Thailand. Tiketnya bertujuan ke Ho Chi Minh City, Vietnam."Saya bertanya 'kenapa saya dibelikan tiket ke Ho Chi Minh, kenapa tidak ke Thailand langsung'. Tapi ia bilang untuk tenang dan percaya saja. Dari Ho Chi Minh, saya dijemput seorang pria menggunakan motor untuk menuju ke Kamboja. Tapi itu saya belum tahu kalau mau dibawa ke Kamboja," bebernya.