Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr./FOTO Rey Baniquet for Presidential Communications Operations Office via Wikimedia CommonsJAKARTA - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. akan mengunjungi Amerika Serikat pekan depan dengan pesan yang jelas kepada Presiden AS Donald Trump, Filipina harus menjadi lebih kuat secara ekonomi jika ingin menjadi mitra yang benar-benar tangguh.Kunjungan pertama oleh kepala negara ASEAN sejak Trump menjabat pada Januari 2025, akan berfokus pada kerja sama ekonomi, dengan Marcos diperkirakan akan membahas kekhawatiran atas usulan tarif AS terhadap ekspor Filipina."Kunjungan resmi Presiden juga bertujuan untuk membahas tarif AS yang diusulkan untuk dikenakan pada ekspor Filipina," ujar Asisten Menteri Luar Negeri Raquel Solano dalam jumpa pers dilansir Reuters, Jumat, 18 Juli.Trump menaikkan tarif timbal balik untuk ekspor Filipina menjadi 20% bulan ini dari 17% yang diancamkan pada April.Perundingan antara pejabat perdagangan Filipina dan mitra mereka di AS sedang berlangsung di Washington dengan harapan dapat mencapai kesepakatan timbal balik yang dapat diterima dan saling menguntungkan bagi kedua negaraSelama kunjungan tersebut, kedua pemimpin juga akan membahas kerja sama yang lebih erat di bidang pertahanan dan keamanan, termasuk isu-isu di Laut Cina Selatan di mana Manila dan Beijing telah terlibat dalam serangkaian konfrontasi maritim. Hubungan antara Manila dan Beijing memburuk di bawah Marcos, yang telah bergeser lebih dekat ke Amerika Serikat, memberinya akses yang lebih luas ke pangkalan militer Filipina.Pemberian akses itu didasari atas tujuan kedua negara untuk melawan apa yang mereka sebut sebagai ketegasan Tiongkok di Laut China Selatan dan terhadap Taiwan."Tujuan kunjungan ini adalah untuk lebih memperkuat Aliansi Filipina-Amerika Serikat, untuk secara proaktif melibatkan AS dalam semua aspek hubungan dan memanfaatkan peluang untuk kerja sama keamanan dan ekonomi yang lebih besar," kata Solano.Amerika Serikat dan Filipina memiliki perjanjian pertahanan bersama yang telah berusia tujuh dekade dan mengadakan lusinan latihan tahunan, yang mencakup pelatihan dengan sistem rudal Typhon AS, dan baru-baru ini dengan sistem rudal anti-kapal NMESI.Marcos juga akan bertemu secara terpisah dengan Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth, serta para pemimpin bisnis AS yang berinvestasi di Filipina.