Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (Dok. ANTARA)JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan selama sepekan, pasar modal Indonesia diramaikan dengan pencatatan 25 Obligasi, 10 Sukuk, dan 8 saham yang tercatat selama periode 7-11 Juli 2025. "Pencatatan tersebut menunjukkan bahwa aktivitas pasar modal Indonesia masih memiliki optimisme dan tingkat kepercayaan tinggi terhadap kondisi pasar dan mekanisme pendanaan di BEI," ujar Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan resmi dikutip Minggu, 13 Juli. Mengawali pekan ini, tepatnya pada Senin, 7 Juli, terdapat beberapa pencatatan, yaitu Obligasi Berkelanjutan IV Bank Victoria Tahap I Tahun 2025, Obligasi Berlandaskan Keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Bank BNI Tahap I Tahun 2025. Kemudian, Obligasi Berkelanjutan II Bank Mandiri Taspen Tahap I Tahun 2025, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Samudera Indonesia Tahap II Tahun 2025, Obligasi Berkelanjutan II KB Bank Tahap I Tahun 2025 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan IV KB Bank Tahap I Tahun 2025. Berikutnya, Obligasi Berkelanjutan II Sampoerna Agro Tahap I Tahun 2025 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Sampoerna Agro Tahap I Tahun 2025, Obligasi Berkelanjutan VII Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2025, Obligasi Berkelanjutan I Petrindo Jaya Kreasi Tahap I Tahun 2025 dan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I Petrindo Jaya Kreasi Tahap I Tahun 2025.Kemudian pada Rabu, 9 Juli terdapat beberapa pencatatan obligasi, yaitu Obligasi Berkelanjutan V Toyota Astra Financial Services dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2025, Obligasi Berkelanjutan I Wahana Inti Selaras Tahap I Tahun 2025. Selanjutnya, Obligasi Berkelanjutan I Merdeka Battery Materials Tahap I Tahun 2025 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Merdeka Battery Materials Tahap I Tahun 2025, Obligasi II Integrasi Jaringan Ekosistem Tahun 2025 dan Sukuk Ijarah I Integrasi Jaringan Ekosistem Tahun 2025. Kemudian, Obligasi Berkelanjutan I BUMI Tahap I Tahun 2025, Obligasi Berwawasan Sosial Orange Berkelanjutan I PNM Tahap I Tahun 2025 dan Sukuk Mudharabah Berwawasan Sosial Orange Berkelanjutan I PNM Tahap I Tahun 2025, Berikutnya, Obligasi Berkelanjutan VII Adira Finance Tahap I Tahun 2025 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan VI Adira Finance Tahap I Tahun 2025, Obligasi Berkelanjutan I TBS Energi Utama Tahap I Tahun 2025, Obligasi Keberlanjutan Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Tahun 2025. Selanjutnya terdapat Obligasi Berkelanjutan VIII Sarana Multigriya Finansial Tahap I, Sukuk Musyarakah Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I, Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I & Sukuk Musyarakah Berwawasan Sosial Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2025. Kemudian, Obligasi Berkelanjutan V Sarana Multi Infrastruktur Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2025, dan Obligasi Berkelanjutan VII Federal International Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2025. Selanjutnya pada Kamis, 10 Juli dicatatkan beberapa obligasi dan sukuk, yaitu Sukuk Wakalah I Metro Healthcare Indonesia Tahun 2025 oleh PT Metro Healthcare Indonesia Tbk, Obligasi Berkelanjutan I RMK Energy Tahap I Tahun 2025, dan Obligasi Berkelanjutan II Pyridam Farma Tahap I Tahun 2025. Menutup pekan kemarin, tepatnya pada Jumat, 11 Juli, Obligasi Berkelanjutan BRI Finance Tahap I Tahun 2025 oleh PT BRI Multifinance Indonesia dan Obligasi I Daaz Bara Lestari Tahun 2025. Kautsar menyampaikan total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2025 adalah 112 emisi dari 64 emiten senilai Rp125,11 triliun. Ia menambahkan dengan keseluruhan pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 667 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp537,56 triliun dan 111,98 juta dolar AS, yang diterbitkan oleh 143 emiten. Kemudian, ia menambahkan Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 193 seri dengan nilai nominal Rp6.337,96 triliun dan 502,10 juta dolar AS. "Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 7 emisi EBA dengan nilai Rp2,13 triliun," pungkasnya.