Sajama Cut (Foto: Luthfi Ali Qodri)JAKARTA - Ikon musik indie rock Indonesia, Sajama Cut, mengumumkan peluncuran album terbaru mereka yang berjudul Cowabunga, yang secara resmi pada 11 Juli 2025 di seluruh kanal streaming digital. Album ini menjadi karya studio ke-6 dari band legendaris asal Jakarta yang telah mewarnai lanskap musik independen tanah air sejak awal 2000-an.Cowabunga memuat 9 lagu, dan secara tematik berfokus pada perjuangan untuk bertahan hidup di dunia yang makin keras dan dipenuhi oleh ketidakadilan serta manusia-manusia beritikad buruk. Meski begitu, alih-alih menyerah pada kegelapan, lirik-lirik dalam album ini selalu menyisakan ruang untuk harapan. Seperti disampaikan oleh band leader dan vokalis utama Marcel Thee, “Ini adalah album yang paling ‘telanjang’ yang pernah kita tuliskan secara lirikal. Musiknya adalah versi super saiyan, alias enhanced, dari album kita sebelumnya Godsigma – album yang begitu connect dengan banyak Cult (sebutan untuk fans Sajama Cut).”Judul Cowabunga sendiri diambil dari istilah yang populer di kalangan peselancar California era 1980-an, digunakan untuk membakar semangat saat menghadapi ombak besar. “Cowabunga merepresentasikan effort kita semua dalam hidup untuk menerjang ombak-ombak kehidupan,” jelas Marcel.Album ini dirilis menyusul kesuksesan dua single awal yang telah lebih dulu mencuri perhatian: “Homili / Menatap Wajah Tuhan” dan “Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi”. Keduanya mendapat respons sangat positif dari pendengar maupun pengamat musik, dan menjadikan Cowabunga sebagai salah satu album paling dinantikan tahun ini.Sebagai bagian dari kampanye album, Sajama Cut memperkenalkan konsep Cowabunga Universe—enam karakter animasi yang masing-masing mewakili satu album dalam diskografi mereka. Setiap karakter membawa semangat dan nuansa khas dari album tersebut: dari Apologia yang muda dan melankolis, Osaka yang romantis, Manimal yang optimis, Hobgoblin yang riuh dan dewasa, Godsigma yang empatis, hingga Cowabunga yang pragmatis dan humanis dalam menatap kenyataan hidup.Karakter-karakter ini diperkenalkan lewat artwork single, video lirik, hingga merchandise resmi. Ke depannya, Cowabunga Universe akan berkembang melalui konten media sosial, materi visual, serta konsep panggung Sajama Cut yang akan mengajak para Cult (sebutan untuk fans setia mereka) untuk menyusuri kembali perjalanan musikal band ini dari awal hingga kini.Tur mendatang juga dirancang sebagai selebrasi penuh dari seluruh diskografi Sajama Cut - memainkan lagu-lagu populer dan juga nomor-nomor yang jarang dibawakan dari tiap era mereka.Seperti biasa, Sajama Cut kembali menyuguhkan kekuatan lirik dan penamaan lagu yang khas – humane, penuh nuansa emosional, dan puitik dalam ketelanjangan yang menyentuh. Tracklist lengkapnya sebagai berikut:SAJAMA CUT / COWABUNGAHomili / Menatap Wajah TuhanKita Terbuat Dari Puing dan TangisanDi Masa Depan Kita Tak Lagi BermimpiPlease Wait For Me Forever ∞Devosi, Godskin & Kebahagiaan SeutuhnyaThee Kian Wie (戴建偉) Ku Temui Mu Di Altar KedamaianDebu-Debu IntanTak Kutemukan Lagi Apa Yang Dapat Dicintai Dari Hidup Ini (Mengheningkan Cinta)Telah Kutemukan Lagi Apa Yang Dapat Dicintai Dari Hidup Ini:a. “I Believe in Angels, Bro” (00:00–03:02)b. Kau, Aku, dan Rangkulan ‘An Autumn Afternoon’ (Yasujiro Ozu, 1962) (03:03–05:06)c. Quanzhen (05:07–06:13)Cowabunga merupakan penanda babak baru Sajama Cut—album yang lebih raw, jujur, dan penuh harapan dalam gelapnya hidup. Sebuah pelampiasan artistik dan spiritual untuk semua yang memilih untuk terus menerjang ombak kehidupan.