Direktur Utama PTPP Novel Arsyad usai RDP bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) mendapat kontrak baru sebesar Rp 9,369 triliun pada kuartal kedua tahun ini. Kontrak proyek tersebut berasal dari proyek-proyek BUMN, pemerintah, maupun swasta.Sampai akhir 2025 secara tahun penuh, PTPP menarget untuk bisa mendapat kontrak baru sebesar Rp 28,5 triliun.“Majority proyek-proyek ini didapat dari area infrastruktur, yaitu jalan, jembatan, bendungan, dan pekerjaan yang lain, kemudian disusul oleh pekerjaan sektor gedung,” kata Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Selasa (15/7).Untuk gedung, proyek yang dikerjakan PTPP pada kontrak baru tersebut juga cukup luas mulai dari sekolah, apartemen, rumah susun serta gedung di area BUMN maupun swasta.Meski begitu, perolehan kontrak di kuartal kedua tahun ini turun 2,89 persen secara year on year (yoy) jika dibandingkan kuartal kedua tahun 2024 di mana saat itu perolehan kontrak mencapai Rp 9,647 triliun.Untuk tahun 2024, secara tahun penuh total nilai kontrak yang diraih PTPP adalah Rp 27,092 triliun atau lebih tinggi dari target kontrak baru untuk 2025 secara tahun yang ditarget mencapai Rp 28,5 triliun. Terkait target kontrak tahun penuh untuk tahun 2025, PTPP juga mengincar proyek-proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) termasuk lelang proyek bangunan legislatif dan yudikatif.“Pasti ada (incar proyek di IKN). Dari situ tadi ada bagian kontrak IKN. Karena kan sekarang juga ada tender di IKN juga. Ya tentunya setiap market yang ada kan pasti menjadi sasaran kami,” ujarnya ditemui usai rapat.Meski demikian, PTPP memastikan manajemen risiko akan terus dilakukan secara benar sehingga kontrak yang diambil bisa benar-benar menguntungkan perusahaan.PTPP mencetak laba bersih Rp 129 miliar untuk 2024 secara tahun penuh. Sementara untuk kuartal pertama tahun 2025, PTPP berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 72 miliar dengan proyeksi tahun penuh 2025 mencapai Rp 157 miliar.