Tren Clean Girl Aesthetic dan Standar Kecantikan yang Tak Realistis

Wait 5 sec.

Tren Clean Girl Aesthetics dan Standar Kecantikan yang Tak Realistis. Foto: ShutterstockLadies, beberapa waktu lalu, tren clean girl aesthetic viral di TikTok. Dengan tagar #cleangirlaesthetic, orang-orang menunjukkan rutinitas riasan harian mereka yang sangat minimalis lewat klip-klip kecil yang digabungkan jadi satu video.Tren tersebut menuai komentar dari orang-orang yang berharap memiliki kulit bersih atau menanyakan tentang keterjangkauan produk. Hal yang dipromosikan memang penampilan bersih dan sederhana dengan usaha yang minimal. Padahal kenyataannya, perlu usaha yang besar loh untuk mengikuti tren ini.Clean girl aesthetic seringkali membutuhkan perawatan kulit dan riasan yang mahal, sehingga eksklusif untuk sebagian besar orang. Bukan hanya produknya yang tak terjangkau, tapi hampir setiap aspek gaya hidup yang ditampilkan juga tidak terjangkau, seperti sarung bantal sutra, diet ketat untuk mendapatkan kulit sebening kaca, perawatan rambut, laminasi alis, dan masih banyak lagi.Selain itu, tren ini seringkali bergantung pada ciri khas Eropa seperti mata terang, rambut lurus, alis tebal, dan kulit sawo matang. Perempuan dengan rambut keriting, bertekstur, dan memiliki banyak anak rambut mungkin agak mustahil untuk mencoba gaya rambut slick back yang jadi ciri khas clean girl aesthetic.Tren Clean Girl Aesthetics dan Standar Kecantikan yang Tak Realistis. Foto: ShutterstockPerempuan dengan warna kulit tidak merata atau bawah mata yang gelap juga mungkin merasa tidak mampu untuk mendapatkan kulit lembap dan mulus seperti yang dipromosikan. Padahal, memiliki kulit bening dan mulus tanpa tekstur seperti yang dipromosikan, hampir tidak mungkin.Tren ini tentunya mengabaikan kenormalan tekstur kulit, jerawat, dan ketidaksempurnaan, karena penggunaan kata “bersih” dalam tren ini, menyiratkan bahwa mereka yang tidak dapat memenuhi standar estetika tersebut dianggap kotor.Kebebasan berekspresi perempuan juga terkesan dibatasi, karena tren ini berpusat pada minimalis dan warna-warna netral. Mereka yang lebih suka mengenakan warna-warna cerah, aksesori ekspresif, atau riasan warna-warni kini dianggap kurang elegan atau bahkan kurang pantas.Standar seperti ini tentu memengaruhi pilihan dan kebebasan perempuan dalam memilih pakaian, riasan, dan gaya rambut. Alhasil, tren ini malah membawa kita kembali ke standar kecantikan kuno yang dikritik karena banyaknya tekanan yang diberikan pada perempuan.Tren Clean Girl Aesthetics dan Standar Kecantikan yang Tak Realistis. Foto: ShutterstockPada kenyataannya, apa yang ditunjukkan oleh tren tersebut lewat video tiktok mungkin juga menunjukkan realitas palsu. Bisa jadi kulit yang ditunjukkan telah menggunakan filter atau rambut klimis yang dibuat tampak sempurna mungkin memerlukan waktu berjam-jam untuk menatanya.Kita semua harus berupaya menciptakan standar kecantikan yang lebih beragam dan realistis yang memungkinkan perempuan mengekspresikan diri tanpa batasan. Clean girls aesthetic memang menjadi salah satu bentuk ekspresi perempuan, tapi tak harus menjadi standar, sehingga bisa menciptakan lebih banyak ruang bagi banyak orang untuk merayakan keberagaman kecantikan.