Presiden RI Prabowo Subianto didampingingi Seskab Teddy Indra Wijaya disambut Diaspora saat tiba di Hotel di Brussel, Sabtu (12/7/2025). Foto: YouTube/Prabowo Subianto Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Brussel, Belgia. Dari sana, Prabowo membawa kabar positif untuk masyarakat, yakni kemitraan strategis antara Indonesia dan Uni Eropa.Perjalanan Prabowo di Belgia diawali dengan sambutan dari para WNI di hotel tempatnya menginap, Sabtu (12/7). Saat itu Prabowo didampingi oleh Seskab Letkol Teddy.Prabowo disambut warga, mereka bersalaman hingga foto bersama. Dua anak Indonesia juga menyambut Prabowo dengan bunga."Pak Prabowo, boleh foto, Pak," kata para WNI. Prabowo juga tampak menyalami satu per satu WNI yang hadir.Presiden Prabowo Subianto foto bersama dengan warga Indonesia saa tiba di Brussels, Belgia pada Sabtu (12/7/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparanKeesokan harinya, Prabowo dijadwalkan bertemu dengan Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen di Kantor Komisi Uni Eropa. Teddy membeberkan pertemuan Prabowo dan Ursula. Menurutnya, pertemuan itu dalam rangka membahas kerja sama dan diplomasi.“Pertemuan ini menjadi langkah diplomatis guna memperkuat hubungan strategis di antara Indonesia dan Belgia serta mendalami dan menjajaki potensi kerja sama konstruktif di antara kedua negara dalam berbagai bidang,” kata Teddy.Hari Pertemuan: Kesepakatan IEU-CEPAPresiden Prabowo Subianto memenuhi undangan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussels, Belgia pada Minggu (13/7/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparanKesepakatan strategis akhirnya dikatongi Indonesia usai pertemuan Prabowo dengan Ursulam Minggu (13/7). Selama 10 tahun negosiasi, akhirnya Indonesia dan Uni Eropa akhirnya menyepakati perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA)."Hari ini kita telah mencapai suatu breakthrough. Setelah 10 tahun negosiasi, kita telah menyepakati untuk memiliki Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas. Kita telah mencapai banyak kesepakatan, di mana kita akan mengakomodasi kepentingan ekonomi masing-masing, dan kami merasa ini bersifat saling menguntungkan secara simbiotik," ujar Prabowo.Prabowo yakin kemitraan antara Uni Eropa dan Indonesia dapat memberikan kontribusi besar terhadap stabilitas ekonomi dan geopolitik global. Menurutnya, Eropa merupakan pemimpin dalam bidang sains, teknologi, dan keuangan. Sementara Indonesia memiliki sumber daya penting dan menjadi bagian besar dari ASEAN."Kami menganggap Eropa sangat penting bagi kami. Oleh karena itu, kami ingin melihat lebih banyak kehadiran Eropa dan partisipasi Eropa dalam perekonomian kami," kata Prabowo.Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada para menteri dan komisioner dari kedua pihak yang berhasil menyelesaikan perundingan panjang tersebut. Ia menyebut tidak ada lagi isu yang belum disepakati antara Indonesia dan Uni Eropa. Dalam situasi dunia yang penuh ketidakstabilan, Prabowo menganggap capaian ini menjadi contoh yang baik bagi kerja sama internasional.Langkah BesarPresiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Kantor Komisi Eropa, Brussels, Belgia pada Minggu (13/7/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparanDalam kesempatan yang sama, Ursula menyebut kesepakatan ini sebagai langkah yang besar dan strategis dalam memperkuat kemitraan dagang antara Indonesia dan Uni Eropa.“Saya sangat senang melaporkan bahwa kita baru saja mencapai kesepakatan politik mengenai perjanjian perdagangan bebas yang ambisius. Ini adalah Comprehensive Economic Partnership Agreement atau CEPA. Setelah 10 tahun negosiasi, kita berhasil mencapai terobosan,” ungkap Ursula.Dia mengapresiasi kepemimpinan Presiden Prabowo dalam menyelesaikan perundingan CEPA. “Bersama-sama, kita mengirimkan pesan kuat tentang pentingnya kemitraan jangka panjang yang dapat diprediksi, dibangun di atas kepercayaan, timbal balik, transparansi, dan nilai-nilai bersama,” ujar Ursula.Ursula menyebut meski Indonesia memiliki pasar yang berkembang pesat dengan populasi lebih dari 287 juta jiwa, posisinya saat ini masih berada di peringkat kelima sebagai mitra dagang dan penerima investasi langsung Uni Eropa di kawasan ASEAN. Untuk itu, ia memandang perjanjian ini sebagai peluang besar untuk meningkatkan hubungan ekonomi kedua belah pihak.“Jadi, masih banyak potensi dalam hubungan dagang kita, dan karena itu, perjanjian ini datang pada saat yang tepat,” tutur Ursula.Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Kantor Komisi Eropa, Brussels, Belgia pada Minggu (13/7/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparanUrsula menilai perjanjian CEPA akan membuka peluang besar di berbagai sektor seperti bisnis, pertanian, otomotif, dan jasa. Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu ekonomi terbesar dunia dengan PDB mencapai 1,2 triliun euro dan menjadi pemasok utama untuk barang-barang penting dalam transisi digital dan energi hijau.Menurutnya, CEPA akan memperkuat rantai pasok bahan mentah strategis yang diperlukan Eropa untuk mendukung transformasi digital dan energi bersih. Ursula menekankan Eropa tidak hanya menginginkan pasokan yang aman, tetapi juga pasokan yang bertanggung jawab, yang menghormati lingkungan dan masyarakat lokal, serta berorientasi pada penciptaan lapangan kerja berkualitas dan nilai tambah di tingkat lokal.RI Menatap EropaPresiden Prabowo Subianto memenuhi undangan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussels, Belgia pada Minggu (13/7/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparanPrabowo yakin dengan adanya kesepakatan tersebut akan sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. "Yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas. Kita telah mencapai banyak kesepakatan, di mana kita akan mengakomodasi kepentingan ekonomi masing-masing, dan kami merasa ini bersifat saling menguntungkan secara simbiotik," kata Prabowo.Menurut Prabowo, Eropa memimpin dalam sains, teknologi, keuangan. Sementara Indonesia memiliki beragam sumber daya penting sehingga bisa menjadi mitra baik bagi Uni Eropa."Jadi kemitraan antara Eropa dan Indonesia, Indonesia yang juga bagian besar dari ASEAN," kata dia."Saya pikir akan menjadi kontribusi yang sangat penting bagi stabilitas ekonomi dan geopolitik dunia. Kami menganggap Eropa sangat penting bagi kami. Oleh karena itu, kami ingin melihat lebih banyak kehadiran Eropa dan partisipasi Eropa dalam perekonomian kami," sambungnya.Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara Rosan Roeslani, dan Menteri Perdagangan Budi Santoso saat pertemuan di Komisi Uni Eropa, Brussels, Belgia pada Minggu (13/7/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparanSekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya mendampingi join statement Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussels, Belgia pada Minggu (13/7/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparanPrabowo mengatakan, Eropa adalah bagian penting dalam menjaga stabilitas global. Eropa dinilai masih menjadi pemimpin dalam kehidupan modern."Sekali lagi, percayalah bahwa kami di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, sangat menganggap Eropa sebagai bagian penting dalam menciptakan stabilitas global. Eropa, menurut kami, masih menjadi pemimpin dalam banyak aspek kehidupan modern. Kami masih memandang ke arah Eropa," jelas Prabowo.