Sempat Naik, Penjualan Mobil Juni 2025 Turun 4,7 Persen

Wait 5 sec.

Honda CR-V Hybrid di GIIAS 2023. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanGabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merilis data penjualan mobil periode Mei ke Juni 2025. Hasilnya terjadi penurunan, padahal sempat tumbuh positif pada April ke Mei 2025.Datanya mengacu pada wholesales (distribusi dari pabrik ke diler), sebagai indikator kinerja produksi dan distribusi pabrikan, serta indikator awal naik atau turunnya permintaan pasar terhadap unit baru.Pada Juni 2025, suplai unit anyar susut 4,7 persen dari 60.612 unit menjadi 57.760 unit atau terkoreksi 2.852 unit. Meskipun secara penjualan retail (langsung ke pembeli) naik tipis 0,6 persen dari 61.307 unit menjadi 61.647 unit, atau terjadi penyesuaian positif 340 unit.BYD M6 yang dipamerkan di GIIAS 2024. Foto: Fitra Andrianto/kumparanBila dibandingkan secara year on year, capaian pada bulan lalu tidak sebaik Juni 2024. Untuk wholesales terjadi minus 22,6 persen dari awalnya 74.615 unit. Pun dengan retail sales yang tercatat ambles 12,3 persen dari sebelumnya 70.290 unit.Adapun bicara kinerja secara akumulasi Januari-Juni 2025 dan year to date 2024, pasar otomotif Indonesia agaknya belum mengalami perbaikan sebab angkanya justru minus 8,6 persen, dari 410.020 unit menjadi 374.740 unit.Penyerapan mobil baru langsung ke konsumen pada kurun waktu yang sama juga belum tumbuh positif, dengan kata lain minus 9,7 persen dari 432.453 YtD 2024 menjadi 390.467 pada 2025.Data perbandingan wholesales dan retail sales dari tahun ke tahun. dok. kumparanMengamati pasar otomotif dalam negeri, bisa dibilang trennya fluktuatif sejak awal 2025. Sebagai gambaran, kami ambil data wholesales sebagai rujukan umum kinerja pasar.Pada Januari 2025, asosiasi mencatat wholesales sebanyak 61.932 unit, kemudian tumbuh positif sebesar 16,7 persen pada Februari 2025 menjadi 72.336 unit. Namun menginjak Februari ke Maret, terkoreksi sedikit 1,9 persen menjadi 70.895 unit.Maret ke April penurunannya lebih dalam lagi ambles 27,8 persen menjadi 51.205 unit. Hari kerja aktif yang lebih singkat, karena cuti Lebaran dan banyaknya tanggal merah menjadi salah satu alasan mengapa suplai kendaraan baru menjadi berkurang.Selanjutnya April ke Mei agaknya saat itu disebut-sebut menjadi angin segar pemulihan pasar lantaran penjualan merangkak naik 18,4 persen menjadi 60.612 unit.