Diduga Korban Perundungan, Siswa Garut Ditemukan Tewas di Rumah

Wait 5 sec.

Ilustrasi perundungan (Pixabay)GARUT - Seorang pelajar SMA di Kabupaten Garut ditemukan tewas tak wajar. Kabar mengenai meninggalnya anak tersebut, sontak membuat geger dunia maya sehingga menimbulkan simpati dari berbagai pihak.Diketahui, korban yang tewas tersebut berinisial P, siswa kelas X SMAN 6 Kabupaten Garut. Jasad P ditemukan di lantai dua rumahnya.Kasatreskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin menjelaskan tim Inafis sudah melakukan serangkaian tugasnya dalam mengungkap kejadian ini."Kami telah menindaklanjuti kasus tersebut dan kini masih dalam proses penyelidikan," ujar Joko kepada wartawan, Selasa 15 Juli.Mencuatnya kasus tersebut mengundang keprihatinan dari Pemerintah Kabupaten Garut. Wakil Bupati Garut Putri Karlina meminta unit PPA untuk melakukan pendampingan dalam kasus ini."Saya terus terang agak terkejut lantaran saat pihak kami akan melakukan pendampingan pada 17 Juli nanti tetapi anak sudah terlanjur meninggal dunia," ujar Putri.Mencuatnya kasus ini berasal dari unggahan sang ibunda P di media sosial yang menduga anaknya menjadi korban Penyebabnya korban dituduh telah melaporkan beberapa siswa yang kedapatan merokok elektrik di lingkungan sekolah.Dalam unggahan tersebut, diungkapkan oleh sang ibunda P bahwa anaknya hendak dipukuli atau dikeroyok oleh rekan sekelasnya. Namun, bersyukur P berhasil kabur.Sementara itu, Kepala SMAN 6 Kabupaten Garut Dadang Mulyadi menyampaikan kronologi peristiwa diawali karena persoalan P yang tidak naik kelas. Dirinya juga membantah adanya praktek perundungan atau bullying yang dialami oleh korban.Menurut Dadang, permasalahan ini justru bermula ketika korban dinyatakan tinggal kelas. "Sebenarnya ini bermula karena yang bersangkutan tidak naik kelas. Disebabkan ada 7 nilai mata pelajaran itu tidak tuntas," ucap Dadang."Sebelum rapat pleno penentuan, orang tua korban dipanggil oleh guru BK dan wali kelas untuk membicarakan apakah mau dituntaskan atau tidak yang tujuh mata pelajaran itu dan orang tua sudah menerima," kata Dadang.