Satu dari 10 Anak di Klinik Gaza Mengalami Malnutrisi

Wait 5 sec.

Staf UNRWA memberika pelayanan kesehatan ke anak-anak Gaza. (Twitter/@UNRWA)JAKARTA - Satu dari 10 anak yang menjalani pemeriksaan di klinik yang dikelola oleh badan pengungsi PBB di Gaza sejak 2024 mengalami malnutrisi, kata badan tersebut pada Hari Selasa."Tim kesehatan kami mengonfirmasi bahwa tingkat malnutrisi meningkat di Gaza, terutama sejak pengepungan diperketat lebih dari empat bulan lalu pada tanggal 2 Maret," kata Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma, melansir Reuters 16 Juli.Sejak Januari 2024, UNRWA mengatakan telah melakukan pemeriksaan terhadap lebih dari 240.000 anak laki-laki dan perempuan di bawah usia lima tahun di kliniknya, menambahkan bahwa sebelum perang, malnutrisi akut jarang terlihat di Jalur Gaza."Seorang perawat yang kami ajak bicara mengatakan bahwa sebelumnya, ia hanya melihat kasus-kasus malnutrisi ini di buku teks dan film dokumenter," ungkap Touma."Obat-obatan, pasokan nutrisi, perlengkapan kebersihan, dan bahan bakar semuanya cepat habis," getir Touma.This UNRWA clinic in #Gaza has seen an increase in the number of malnutrition cases since March, when the siege imposed by the Government of Israel started.UNRWA hasn’t been allowed to bring in any humanitarian aid since.Despite a critical shortage in supplies essential for… pic.twitter.com/8C0Kf7THG7— UNRWA (@UNRWA) July 13, 2025Pada 19 Mei, Israel mencabut blokade bantuan selama 11 minggu di Gaza, yang memungkinkan pengiriman bantuan PBB dalam jumlah terbatas untuk dilanjutkan. Namun, UNRWA masih dilarang membawa bantuan ke wilayah kantong tersebut.Sementara COGAT, badan koordinasi bantuan militer Israel, mengatakan mereka telah membantu memfasilitasi 67.000 truk makanan untuk memasuki Gaza, mengirimkan 1,5 juta ton makanan, termasuk susu formula dan makanan bayi.Dikatakan, sekitar 2.000 ton makanan bayi telah dibawa ke Gaza melalui penyeberangan tersebut dalam beberapa minggu terakhir, menyusul permintaan dari organisasi bantuan internasional.Israel dan Amerika Serikat menuduh kelompok militan Palestina, Hamas, mencuri dari operasi bantuan yang dipimpin PBB, tuduhan yang dibantah Hamas.AS-Israel kemudian mendirikan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang menggunakan perusahaan keamanan dan logistik swasta AS untuk mengangkut bantuan ke pusat-pusat distribusi. Ini mendapat kritik dan penentangan dari PBB dan organisasi kemanusiaan.Staf UNRWA memberika pelayanan kesehatan ke anak-anak Gaza. (Twitter/@UNRWA)UNICEF pada Hari Senin mengatakan, bulan lalu lebih dari 5.800 anak didiagnosis malnutrisi di Gaza, termasuk lebih dari 1.000 anak dengan malnutrisi akut dan parah. UNICEF menyatakan jumlah ini meningkat selama empat bulan berturut-turut.Diketahui, konflik terbaru di Gaza pecah usai kelompok militan Palestina menyerang wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023, menyebabkan 1.200 orang tewas dan 251 lainnya disandera menurut perhitungan Israel.Itu dibalas Israel dengan melakukan blokade, serangan udara hingga operasi militer di wilayah Jalur Gaza.Israel dan kelompok militan Palestina menyepakati gencatan senjata serta pertukaran sandera dan tahanan pada 19 Januari.Setidaknya 20 dari 50 sandera yang tersisa di Gaza diyakini masih hidup. Mayoritas sandera awal telah dibebaskan melalui negosiasi diplomatik, meskipun militer Israel juga telah membebaskan beberapa sandera.Pada 2 Maret, Israel kembali melakukan blokade total terhadap Gaza dengan dalih menekan kelompok militan Palestina untuk menyepakati gencatan senjata usulan Amerika Serikat dan pertukaran sandera-tahanan.Seiring berakhirnya kesepakatan gencatan senjata, Israel kembali menggelar operasi militer di Gaza pada 18 Maret.Hingga kemarin, korban tewas Palestina di Jalur Gaza sejak konflik terbaru pecah telah mencapai 58.479 jiwa, sementara 139.355 lainnya luka-luka, menurut sumber medis di Gaza, dikutip dari WAFA.