Honda membuka “Honda Software Studio Osaka” sebagai operasi pengembangan perangkat lunak baru. (Foto. Honda Global)JAKARTA – Gempuran inovasi dari industri otomotif China, khususnya di ranah kendaraan listrik (EV), mulai mengguncang dominasi para pemain lama. Produsen mobil China kini tak hanya unggul soal harga, tapi juga menawarkan teknologi perangkat lunak yang lebih modern dan responsif—bahkan melampaui fitur-fitur canggih yang dimiliki merek-merek premium asal Jepang dan Eropa.Situasi ini memaksa para raksasa otomotif dunia untuk beradaptasi cepat. Salah satunya terlihat dari langkah besar Honda dan Nissan. Setelah gagal melebur dalam rencana merger awal tahun ini, kedua perusahaan justru memilih jalur kolaborasi baru yang tak kalah revolusioner yaitu bekerja sama mengembangkan kendaraan berbasis perangkat lunak, atau Software-Defined Vehicle (SDV).Kemitraan ini bukan sekadar kerja sama biasa. Sejak Agustus 2024, Honda dan Nissan mulai menjajaki pengembangan platform perangkat lunak dan sistem infotainment generasi terbaru yang akan digunakan secara luas di model-model mendatang. Langkah ini adalah respons langsung terhadap tekanan dari produsen mobil listrik China yang kini memimpin dalam teknologi dalam kabin.Mengutip laporan Nikkei Asia yang diteruskan Carscoops, Rabu, 16 Juli, kolaborasi ini tak hanya menyentuh sisi perangkat lunak. Keduanya juga akan menstandardisasi komponen vital seperti semikonduktor dan motor listrik, demi efisiensi biaya dan percepatan pengembangan. Dengan membangun sistemnya sendiri, Honda dan Nissan dapat mengelola data pengguna secara mandiri yang merupakan aset strategis yang semakin bernilai di era kendaraan cerdas.Kepemilikan penuh atas ekosistem data ini akan memberi keduanya keunggulan besar dibandingkan jika harus bergantung pada penyedia pihak ketiga yang mungkin membatasi akses atau kontrol atas informasi penting tersebut.Meski diperkirakan bakal menelan biaya lebih dari 10 miliar dolar AS, investasi ini diyakini akan membuka potensi keuntungan jangka panjang. Salah satunya melalui model bisnis berbasis perangkat lunak, di mana pembaruan fitur, peningkatan sistem, atau layanan digital bisa ditawarkan sebagai layanan berbayar kepada konsumen.Saat ini, baik Honda maupun Nissan masih mengembangkan platform perangkat lunak masing-masing untuk kendaraan yang akan dirilis dalam waktu dekat. Namun, ke depannya, fondasi arsitektur SDV mereka akan disatukan. Meski tampilan antarmukanya bisa dibuat berbeda, sistem dasarnya akan sama, memberi fleksibilitas tanpa mengorbankan efisiensi.