DOKUMENTASI ILUSTRASI/Jenin, Tepi Barat/ © UNICEF/Ahed IzhimanJAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan pengungsian massal di Tepi Barat melonjak dari jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak Israel pertama kali mengambil alih kendali militer atas wilayah tersebut hampir enam dekade lalu.Dilansir Reuters, Jumat, 18 Juli, kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia di Jenewa juga menyatakan terjadi 757 serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina atau properti mereka sejak Januari—peningkatan 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.Setidaknya 964 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan dan pemukim Israel di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023. Selama periode yang sama, 53 warga Israel telah tewas dalam serangan oleh warga Palestina atau dalam bentrokan bersenjata. Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, menuntut penyelidikan penuh atas pembunuhan seorang warga Amerika Palestina yang dipukuli hingga tewas oleh para pemukim di Tepi Barat pada 11 Juli, dan menyebutnya sebagai "tindakan kriminal dan teroris".Mahkamah Agung PBB pada tahun lalu menyatakan pendudukan Israel atas wilayah Palestina, termasuk Tepi Barat, adalah ilegal dan harus diakhiri sesegera mungkin.Israel membantah hal ini, dengan alasan kebutuhan keamanan serta ikatan historis dan alkitabiah dengan wilayah tersebut, yang direbutnya dalam perang Timur Tengah tahun 1967. Tepi Barat termasuk di antara wilayah yang diperjuangkan Palestina untuk menjadi negara merdeka.