Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Jim Watson/AFPPresiden Donald Trump sedang menyiapkan kebijakan tarif impor baru untuk produk dari industri tertentu, sebagai bagian dari upayanya mengubah posisi Amerika Serikat dalam perdagangan global. Untuk kebijakan tarif ini nantinya dikenakan terhadap produk-produk dari sektor tertentu, tanpa peduli negara asalnya.Mengutip Bloomberg, tarif ini akan diberlakukan bersamaan dengan tarif berdasarkan negara mulai 1 Agustus 2025.Menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut, pemerintah AS bisa segera mengumumkan tarif baru sebesar 50 persen untuk impor tembaga. Trump juga menyebutkan bahwa tarif untuk produk farmasi kemungkinan akan diberlakukan sebelum akhir bulan, dan tarif untuk semikonduktor akan menyusul.Setelah tembaga, pemerintah berencana menetapkan tarif untuk kayu, chip (semikonduktor), mineral penting, dan obat-obatan. Ini akan melengkapi tarif yang sudah lebih dulu diberlakukan terhadap baja, aluminium, mobil, dan suku cadangnya.Jika semua kebijakan ini dijalankan sepenuhnya, tarif berdasarkan sektor bisa mencakup 30–70 persen dari total impor suatu negara. Sisanya akan dikenai tarif berdasarkan asal negara.Investor sejauh ini masih melihat rencana Trump sebagai taktik negosiasi yang bisa berubah-ubah, bukan ancaman serius terhadap ekonomi. Tapi gelombang tarif baru ini bisa mengguncang pasar keuangan.Dasar Hukum Tarif BaruIlustrasi Produksi Tembaga. Foto: Nordroden/ShutterstockTarif untuk masing-masing sektor ini diberlakukan atas dasar alasan keamanan nasional, lewat Pasal 232 Undang-Undang Ekspansi Perdagangan. Ini dianggap memiliki landasan hukum lebih kuat dibanding tarif berdasarkan negara, yang rentan digugat di pengadilan.Sejumlah negara seperti Uni Eropa, Jepang, dan India sedang berusaha menurunkan tarif yang dikenakan terhadap mereka. Namun, proses negosiasi jadi rumit karena kebijakan tarif negara diurus oleh Perwakilan Dagang AS, sementara tarif sektor ditangani Departemen Perdagangan.Berikut rencana tarif per industri:1. FarmasiTrump mengatakan tarif untuk obat-obatan generik akan dimulai rendah dan dinaikkan secara bertahap dalam satu hingga dua tahun. Targetnya adalah antara 80–90 jenis obat generik penting, bahan kimia khusus, dan bahan baku obat. Perusahaan yang bisa terdampak antara lain Teva, Sandoz, hingga produsen besar seperti Eli Lilly, Merck, dan Pfizer.2. SemikonduktorTarif untuk chip elektronik rencananya diberlakukan dalam waktu dekat. Tarif ini bisa mencakup chip itu sendiri dan juga produk elektronik seperti smartphone dan laptop dari Apple dan Samsung. Produsen mobil seperti Tesla, GM, dan Ford juga menyuarakan kekhawatiran.3. TembagaTarif 50% akan dikenakan terhadap logam tembaga dan produk setengah jadi yang biasa dipakai di jaringan listrik, pusat data, dan militer. Ini bisa memicu kenaikan harga barang konsumsi yang banyak mengandung tembaga seperti mobil, rumah, dan peralatan elektronik.4. KayuInvestigasi soal tarif kayu sedang berlangsung dan dipisahkan dari tarif impor kayu dari Kanada yang sudah berlaku sebelumnya. Lebih dari selusin anggota Kongres mendorong tarif minimal 60 persen untuk produk kayu seperti kabinet dapur.5. Mineral KritisPemerintah ingin mengurangi ketergantungan pada China dalam hal mineral penting, tapi industri lokal AS masih sangat terbatas. Saat ini hanya satu perusahaan di AS yang memiliki tambang dan fasilitas pengolahan rare earth.6. Pesawat KomersialUni Eropa sedang bernegosiasi untuk mendapatkan pengecualian dari tarif untuk pesawat dan mesin jet. Penyelidikan baru dimulai Mei lalu dan masih berlangsung.7. Lain-lainDepartemen Perdagangan juga baru memulai investigasi untuk drone, polysilicon (bahan panel surya), dan truk logistik kelas menengah dan berat. Tarif untuk produk-produk ini kemungkinan akan diumumkan belakangan.