Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. (Foto: Dok. Antara)JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa produksi jagung nasional saat ini dalam kondisi surplus dan sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.Hal ini menanggapi isu pembelian produk pertanian dari Amerika Serikat (AS) senilai 4,5 miliar dolar AS sebagai bagian dari kesepakatan penurunan tarif impor Indonesia menjadi 19 persen.Meskipun jagung pernah diimpor, lanjut Amran, jika produksi dalam negeri telah mencukupi, maka impor tidak akan dilakukan. "Kalau cukup, ya tidak impor. Kan ada rekomendasi dari Kementan. Jadi tidak bisa sembarang," kata dia dalam keterangannya, Jumat, 18 Juli.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen pada periode Januari–Juni 2025 diperkirakan mencapai 8,07 juta ton.Angka ini meningkat 12,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 7,15 juta ton. Lonjakan produksi tersebut dicapai di tengah tantangan iklim dan cuaca yang tidak menentu, menandakan ketahanan sektor pertanian nasional yang semakin kokoh.Kementerian Pertanian berkomitmen agar Indonesia tidak hanya mandiri dalam produksi jagung, tetapi juga mampu menjadi eksportir jagung yang berdaya saing global.Menurutnya, surplus produksi ini menjadi modal penting dalam memperkuat posisi Indonesia di pasar ekspor dan memperkuat cadangan pangan nasional."Jagung Indonesia kuat. Produksinya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Ini adalah bukti nyata dari kerja keras petani, penyuluh, dan semua pihak yang terlibat dalam pembangunan pertanian," ujar Amran.Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan bahwa tarif impor senilai 19 persen akan diberlakukan terhadap produk-produk Indonesia yang masuk ke AS.Sementara ekspor dari Amerika Serikat ke Indonesia tidak akan dikenakan pajak. Keputusan ini berdasarkan hasil negosiasi langsung yang dilakukannya dengan Presiden RI Prabowo Subianto.Selain itu, bagian dari kesepakatan tersebut, Trump mengatakan Indonesia juga berkomitmen untuk berinvestasi terhadap sejumlah produk Amerika, salah satunya produk pertanian."Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Indonesia telah berkomitmen untuk membeli 15 miliar dolar AS dalam energi AS, 4,5 miliar dolar AS dalam produk Pertanian Amerika, dan 50 Jet Boeing, banyak di antaranya adalah 777," katanya.