Enforcement and Removal Operation US ICE di Arizona April 2025. (Wikimedia Commons/DHSgov/Tia Dufour)JAKARTA - Pejabat imigrasi Amerika Serikat dapat mendeportasi migran ke negara selain negara asal mereka hanya dengan pemberitahuan enam jam, kata seorang pejabat tinggi Pemerintahan Presiden Donal Trump dalam sebuah memo, memberikan gambaran awal tentang bagaimana deportasi dapat meningkat.Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) AS umumnya akan menunggu setidaknya 24 jam untuk mendeportasi seseorang setelah memberi tahu mereka tentang pemindahan mereka ke apa yang disebut "negara ketiga," menurut memo tertanggal Rabu, 9 Juli, dari penjabat direktur badan tersebut, Todd Lyons, melansir Reuters 14 Juli.Namun, ICE dapat memindahkan mereka ke apa yang disebut "negara ketiga" hanya dengan pemberitahuan enam jam "dalam keadaan mendesak," kata memo tersebut, asalkan orang tersebut telah diberi kesempatan untuk berbicara dengan seorang pengacara.Memo tersebut menyatakan, para migran dapat dikirim ke negara-negara yang telah berjanji untuk tidak menganiaya atau menyiksa mereka "tanpa memerlukan prosedur lebih lanjut."The Washington Post pertama kali melaporkan memo ICE yang baru.Kebijakan ICE yang baru menunjukkan Pemerintahan Presiden Donald Trump dapat bergerak cepat untuk mengirim migran ke berbagai negara di seluruh dunia.Sebelumnya, Mahkamah Agung AS pada Bulan Juni mencabut perintah pengadilan yang lebih rendah yang membatasi deportasi semacam itu tanpa pemeriksaan karena khawatir akan penganiayaan di negara tujuan.Menyusul putusan pengadilan tinggi dan perintah selanjutnya dari para hakim, Pemerintahan Presiden Trump mengirim delapan migran dari Kuba, Laos, Meksiko, Myanmar, Sudan dan Vietnam ke Sudan Selatan.Pemerintah pekan lalu mendesak para pejabat dari lima negara Afrika - Liberia, Senegal, Guinea-Bissau, Mauritania dan Gabon - untuk menerima orang-orang yang dideportasi dari tempat lain, Reuters melaporkan.Pemerintah berpendapat, deportasi negara ketiga membantu dengan cepat memindahkan migran yang seharusnya tidak berada di AS, termasuk mereka yang memiliki hukuman pidana.Sementara itu, para advokat mengkritik deportasi tersebut sebagai tindakan berbahaya dan kejam, karena orang-orang dapat dikirim ke negara-negara di mana mereka dapat menghadapi kekerasan, tidak memiliki ikatan, dan tidak berbicara bahasa negara tersebut.Trina Realmuto, pengacara untuk sekelompok migran yang sedang mengajukan gugatan class action terhadap deportasi cepat ke negara ketiga di National Immigration Litigation Alliance mengatakan, kebijakan tersebut "jauh dari memberikan perlindungan hukum dan proses hukum yang diwajibkan oleh hukum."Deportasi ke negara ketiga telah dilakukan di masa lalu, tetapi metode ini dapat digunakan lebih sering karena Presiden Trump mencoba meningkatkan deportasi ke tingkat yang memecahkan rekor.Selama masa Kepresidenan Trump 2017-2021, pemerintahannya mendeportasi sejumlah kecil orang dari El Salvador dan Honduras ke Guatemala.Sementara, Pemerintahan Demokrat mantan Presiden Joe Biden mencapai kesepakatan dengan Meksiko untuk menerima ribuan migran dari Kuba, Haiti, Nikaragua dan Venezuela, karena sulit untuk mendeportasi migran ke negara-negara tersebut.Memo ICE yang baru diajukan sebagai bukti dalam gugatan atas deportasi yang salah terhadap penduduk Maryland, Kilmar Abrego Garcia, ke El Salvador.