Makam Raja Pertama Kota Maya Berusia 1.600 Tahun Ditemukan

Wait 5 sec.

Reruntuhan kota Maya Caracol di Belize didominasi oleh piramida Caana, yang dulunya merupakan kuil. Makam yang baru ditemukan itu berada di area yang lebih tinggi tepat di sebelah kanan, di bawah kanopi pepohonan. Foto: Caracol Archaeological Project/University of HoustonSetelah lebih dari 40 tahun penggalian, arkeolog akhirnya menemukan makam raja pertama dari kota Maya kuno, Caracol, yang dulunya merupakan salah satu pusat peradaban paling penting di wilayah dataran rendah Maya pada abad ke-6 dan ke-7.Raja tersebut bernama Te K'ab Chaak, yang berarti Dewa Hujan Cabang Pohon dalam bahasa Maya. Ia naik takhta pada tahun 331 M dan diperkirakan dimakamkan sekitar tahun 350 M.Penemuan ini menjadi tonggak penting karena merupakan makam kerajaan pertama yang dapat diidentifikasi di Caracol sejak tim arkeolog dari University of Houston, Diane dan Arlen Chase, memulai penggalian di sana lebih dari empat dekade lalu.Makam Te K'ab Chaak ditemukan di kompleks yang dikenal sebagai Northeast Acropolis, sebuah area yang ditinggalkan berada di pinggiran pusat kota dan diyakini sebagai kawasan tempat tinggal orang-orang kerajaan serta lokasi upacara.Di dalam makam tersebut, para arkeolog menemukan berbagai benda berharga, seperti bejana tanah liat, kerang laut, tulang yang diukir, manik-manik giok berbentuk tabung, dan topeng kematian dari mozaik giok, sebuah benda sakral dalam budaya Maya.Barang yang ditemukan di makam berupa manik berbentuk tabung terbuat dari batu giok. Foto: University of HoustonSalah satu bejana menggambarkan sosok raja Maya sedang memegang tombak dan menerima persembahan, sementara bejana lainnya menampilkan dewa pedagang Maya, Ek Chuah, dikelilingi oleh persembahan. Temuan ini mengisyaratkan kuatnya unsur religius dan simbolis dari upacara pemakaman kerajaan saat itu.Sebelumnya, pada tahun 2010, tim arkeolog sempat menemukan artefak yang berasal dari Meksiko tengah, seperti bilah obsidian, yang menunjukkan pengaruh kuat kota Teotihuacán, pusat peradaban yang juga memengaruhi suku Aztec di kemudian hari.Namun, makam-makam yang baru ditemukan kali ini ternyata berasal dari periode yang lebih awal, setidaknya satu generasi sebelum pengaruh Teotihuacán muncul. Ini menegaskan bahwa raja-raja di Caracol saat itu adalah penguasa asli Maya, bukan bangsawan asing dari luar wilayah.Kisah Raja Te K'ab Chaak dan Kota CaracolDari sisa-sisa jasad yang ditemukan, diperkirakan Te K’ab Chaak memiliki tinggi badan sekitar 170 cm dan telah kehilangan semua giginya saat wafat di usia lanjut.Meski sedikit yang diketahui tentang kehidupan pribadinya, satu hal yang pasti, dinasti yang ia dirikan bertahan selama lebih dari 460 tahun, menjadikannya salah satu pendiri kerajaan Maya yang paling berpengaruh.Bejana tembikar ditemukan di makam, termasuk yang menggambarkan Ek Chuah, dewa pedagang Maya. Foto: University of HoustonCaracol sendiri pernah menjadi kota besar dengan populasi lebih dari 100.000 jiwa di masa jayanya. Namun, seperti banyak kota Maya lainnya, Caracol mengalami kemunduran misterius dan ditinggalkan sekitar tahun 900 M.Kini, reruntuhan kota kuno ini tersembunyi di hutan dataran tinggi Belize Tengah, sekitar 85 kilometer dari pesisir Karibia dan 72 kilometer tenggara dari kota Maya Tikal di Guatemala.Penggalian arkeologi menunjukkan bahwa Caracol pernah mencakup wilayah lebih dari 177 km persegi dengan jaringan jalan kuno, sistem pertanian berteras, bangunan dan struktur monumental seperti piramida Caana setinggi 43 meter yang hingga kini masih menjadi salah satu bangunan tertinggi di Belize.Arlen Chase, profesor antropologi dari University of Houston, mengatakan bukti pengaruh Teotihuacán di Caracol memperlihatkan adanya hubungan kuat antara para penguasa Maya dengan wilayah Meksiko tengah dan berbagai belahan Mesoamerika lainnya.“Wilayah Meksiko tengah dan Maya saling mengetahui praktik ritual masing-masing,” ujarnya.Bahkan, meskipun jarak antara Teotihuacán dan Caracol mencapai sekitar 1.200 kilometer, kemungkinan besar para raja seperti Te K’ab Chaak menjalin hubungan diplomatik secara formal dengan para pemimpin Teotihuacán.