Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri acara Silaturahim Tilawati Nasional di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (12/7/2025). Foto: Zamachsyari/kumparanPemprov DKI Jakarta mendukung penuh pelaksanaan Gerakan Ayah Mengantar Anak pada Hari Pertama Sekolah. Gerakan itu bertujuan mendorong keterlibatan orang tua, khususnya ayah, dalam masa transisi anak memulai jenjang pendidikan yang baru.Wagub DKI Jakarta, Rano Karno, mengatakan, Pemprov DKI mendukung program ini sejalan dengan Surat Edaran Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Nomor 7 Tahun 2025.Meski begitu, Rano mengingatkan agar ASN jangan sampai terlambat masuk kantor. Menurutnya, akan ada sanksi salah satunya pemotongan tunjangan kinerja bagi ASN yang telat ngantor."Kami tentu mendukung program ini sebagai bentuk penguatan peran orang tua dalam pendidikan. Memang ada mekanisme pemotongan tukin (Tunjangan Kinerja) bagi ASN yang telat, maka dari itu bagi ASN yang akan mengantar anak dapat mengajukan izin pada aplikasi Absensi Mobile agar tak terkena potongan tunjangan" kata Rano di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/7).Suasana hari pertama masuk sekolah di SDN 07 Pondok Bambu, Jakarta Timur, pada Senin (14/7). Foto: Abid Raihan/kumparanHari ini merupakan hari pertama anak-anak masuk sekolah untuk tahun ajaran 2025-2026.Sebelumnya, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji menerbitkan SE Noor 7/2025. SE itu terkait program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).GATI bertujuan mendorong keterlibatan aktif ayah dan calon ayah dalam pengasuhan anak serta pendampingan remaja."Dampak pengasuhan yang yang dilakukan oleh ayah terhadap anak akan terkait dengan leadership, prestasi akademik, emosional, sosial hingga kognitif anak," ucap Wihaji.Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memberikan sambutan saat perayaan HUT ke-15 Generasi Berencana (Genre) Indonesia di Antara Heritage Center, Jakarta, Jumat (13/6/2025). Foto: Hafidz Mubarak A/ ANTARA FOTOMenurut Wihaji, gerakan ini bertujuan memperkuat peran ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak sejak dini."Melalui kehadiran ayah pada momen penting tersebut akan tercipta kedekatan emosional yang berpengaruh positif terhadap rasa percaya diri, kenyamanan, dan kesiapan anak dalam menjalani proses belajar," kata dia.Dalam surat edaran tersebut, Wihaji menggarisbawahi gerakan ini juga menjadi simbol perubahan budaya pengasuhan di Indonesia. Dari yang semula terpusat pada peran ibu, menjadi lebih kolaboratif dan setara.Selain ASN di lingkungan Kemendukbangga/BKKBN, Wihaji berharap para pihak ikut terlibat aktif mengedukasi keluarga, kerabat, dan tetangga untuk berpartisipasi dalam Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah.Suasana hari pertama masuk sekolah di SDN 07 Pondok Bambu, Jakarta Timur, pada Senin (14/7). Foto: Abid Raihan/kumparanAdapun anak usia sekolah dalam gerakan ini adalah anak-anak yang berada pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat.Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah adalah bagian dari program Sekolah Bersama Ayah (SEBAYA). SEBAYA merupakan satu dari empat program implementasi GATI. Tiga lainnya adalah layanan konseling melalui Siap Nikah dan Satyagatra, Konsorsium Penggiat dan Komunitas Ayah Teladan (Kompak Tekan), dan Desa/Kelurahan Ayah Teladan (Debat) di Kampung KB.