Kecam Upaya Israel Memicu Perang, Presiden Suriah: Kami Tidak akan Memberi Mereka Kesempatan

Wait 5 sec.

Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa. (Wikimedia Commons/Syrian Presidency)JAKARTA - Presiden sementara Suriah Ahmed al-Sharaa pada Hari Kamis menuduh Israel mencoba memprovokasi konflik yang lebih luas, bersumpah negaranya tidak akan terseret ke dalam perang."Kami, rakyat Suriah, tahu betul siapa yang mencoba menyeret kami ke dalam perang dan siapa yang berusaha memecah belah kami," kata Presiden al-Sharaa dalam yang disiarkan di televisi nasional, melansir Daily Sabah 17 Juli."Kami tidak akan memberi mereka kesempatan untuk melibatkan rakyat kami dalam perang yang hanya akan memecah belah tanah air kami dan menebar kehancuran," tegasnya.Kekerasan pecah di Sweida pekan ini, setelah gelombang penculikan pekan lalu, menyebabkan bentrokan bersenjata antara warga Druze dengan pejuang Sunni. Pasukan pemerintah melakukan intervensi untuk menyelesaikan konflik.Militer Israel pekan ini menyerang pasukan pemerintah di Sweida, berdalih untuk melindungi minoritas Druze dan memastikan wilayah di dekat perbatasan Israel tetap didemiliterisasi.Serangan Israel pada Hari Rabu meledakkan gedung Kementerian Pertahanan Suriah dan menghantam dekat istana kepresidenan.Presiden al-Sharaa menyalahkan Israel karena mengeksploitasi ketidakstabilan pasca pergantian rezim, menuduhnya menargetkan infrastruktur sipil dan berusaha menggagalkan upaya rekonstruksi."Kekuasaan saja tidak menjamin kemenangan dan memicu perang tidak sama dengan mengendalikan hasilnya," katanya."Kami lebih kuat daripada upaya apa pun untuk memecah belah kami," tegas Presiden al-Sharaa.Menyikapi kerusuhan internal di provinsi selatan Sweida, Presiden al-Sharaa mengatakan pemerintah telah turun tangan untuk mengakhiri bentrokan bersenjata antarkelompok lokal.Bentrokan antara suku Badui dan warga sipil Druze telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, berpusat di Kota Sweida yang mayoritas penduduknya Druze, dengan pasukan pemerintah Suriah dikerahkan ke wilayah tersebut.The Syrian Observatory for Human Rights pada Hari Kamis melaporkan jumlah korban tewas akibat kekerasan telah meningkat menjadi 360 orang.Presiden al-Sharaa menyalahkan "faksi-faksi terlarang" karena menolak dialog dan memicu kekacauan, sementara menuduh Israel mengeksploitasi kerusuhan melalui serangan terhadap infrastruktur sipil untuk menggagalkan upaya perdamaian.Ia juga menegaskan kembali posisi komunitas Druze dalam masyarakat Suriah, menggarisbawahi komitmen negara untuk melindungi hak dan kebebasan mereka, serta memperingatkan agar tidak menyeret komunitas Druze ke dalam agenda asing."Kami telah menghabiskan hidup kami menghadapi tantangan dan membela rakyat kami, tetapi kami telah mengutamakan kepentingan rakyat Suriah di atas kekacauan dan kehancuran," Presiden al-Sharaa menekankan.