Presiden Prancis Emmanuel Macron/FOTO European Union via Wikimedia CommonsJAKARTA - Prancis memanggil duta besar Italia setelah wakil perdana menteri Italia menantang presiden Prancis Emmanuel Macron karena mengusulkan penempatan tentara Eropa di Ukraina dalam penyelesaian pascaperang.Ketika diminta awal pekan ini untuk mengomentari seruan Presiden Macron untuk menempatkan tentara Eropa di Ukraina, Wakil Perdana Menteri Italia Matteo Salvini menggunakan frasa dialek Milan yang dapat diterjemahkan secara bebas sebagai "menjauh"."Pergilah ke sana jika kau mau. Pakai helmmu, jaketmu, senapanmu, dan pergilah ke Ukraina," ujarnya kepada wartawan, merujuk pada Macron dilansir Reuters, Sabtu, 23 Agustus.Salvini, pemimpin populis partai Liga sayap kanan dan juga menteri transportasi Italia dalam pemerintahan nasionalis konservatif yang dipimpin oleh Giorgia Meloni, berulang kali mengkritik Macron, terutama terkait Ukraina. Duta Besar Italia dipanggil pada Jumat, kata sumber diplomatik tersebut, menandai perselisihan diplomatik terbaru antara Paris dan Roma sebelum dan sesudah Meloni berkuasa pada tahun 2022."Duta Besar diingatkan bahwa pernyataan ini bertentangan dengan iklim kepercayaan dan hubungan historis antara kedua negara kita, serta perkembangan bilateral terkini, yang telah menyoroti konvergensi yang kuat antara kedua negara, terutama terkait dukungan yang tak tergoyahkan untuk Ukraina," kata sumber tersebut.Macron, pendukung vokal Ukraina atas perangnya dengan Rusia, telah bekerja sama dengan para pemimpin dunia lainnya, terutama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, untuk memobilisasi dukungan bagi Ukraina jika terjadi gencatan senjata.