Pemerintah Rencanakan Penambahan 7 GW Pembangkit Nuklir hingga 2040

Wait 5 sec.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo. (Foto: Dok. PLN)JAKARTA - Pemerintah berencana melakukan penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sebesar 7 gigawatt (GW) hingga tahun 2040. Padahal sebelumnya dalam Rancangan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2025-2034, pemerintah hanya berencana membangun dua PLTN berkapasitas 500 MW di Sumatera dan Kalimantan. Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, hal ini masih berupa modeling sektor kelistikan yang dilakukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam hari ini di Direktorat Jenderal Ketenaga Listrikan dan juga PLN sampai 2040. "Kira-kira akan ada tambahan lagi sekitar 7 gigawatt nuklir yang akan masuk dalam RUPTL sampai 2040. Ini masih draft, jadi modelingnya sedang dalam proses," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Selasa, 26 Agustus. Menurutnya, rencana pembangunan PLTN berkapasitas 7 GW ini membutuhkan perencanaan yang matang, dukungan politik, pembentukan lembaga atau institusi berwenang hingga dukungan dari masyarakat. Pembentukan PLTN dibutuhkan karena terdapat risiko perubahan iklim sehingga diperlukan energi yang terjangkau untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang masif, lapangan kerja dan mengundang investasi baru . "Tetapi dalam hal ini juga diperlukan juga pengurangan emisi gas sumah kaca, environmental sustainability bagaimana antara balancing between growth dan juga environmental sustainability," sambung dia. Darmawan menegaskan, jika dalam pembangunan PLTN, dibutuhkan dukungan politik dari semua pihak mengingat PLN hanyalah perusahaan milik negara yang menjalankan tugas berdasarkan penugasan dari negara "Jadi kami hanyalah mengoperasionalisasi apapun kebijakan dari pemerintah, maka di sini perlu pengembangan dan pemanfaatan terutama dari nuklir, karena 500 MW dalam RUPTL itu hanyalah tahap pertama," tandas dia. Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, terdapat 5 negara yang berminat melakukan investasi di Indonesia pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). "Beberapa negara sudah kita identifikasi ada sekitar 4 atau 5 negara yang ada minat mengembangkan tenaga nuklir Indonesia," ujar Bahlil, Senin, 25 Agustus.Kendati demikian, Bahlil tidak merinci lebih lanjut negara mana saja yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.Namun, ia menyebut, dua di antaranya adalah Rusia dan Kanada yang sudah melakukan pertemuan secara langsung."Salah satunya Kanada, ya Rusia juga. Sudah ketemu," imbuh dia.Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, saat ini negara tengah mempelajari semua proposal yang telah diajukan.