Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)JAKARTA – Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) M Nur Khabsyin memastikan pencairan dana sebesar Rp 1,5 triliun dari Danantara untuk menyerap gula milik petani tebu rakyat akan segera direalisasikan. "Komisi IV maupun Bapanas langsung menghubungi pihak Danantara, dan dipastikan besok pagi ada penandatanganan pencairan pembelian gula senilai Rp1,5 triliun," kata Khabsyin kepada VOI, Jumat, 22 Agustus. Menurutnya, mekanisme pencairan dilakukan dengan alur dana dari Danantara disalurkan ke BUMN gula, yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), yang selanjutnya membayar langsung ke petani. Dalam audiensi dengan Komisi IV DPR RI, APTRI juga menyampaikan enam tuntutan utama. Pertama, konsistensi larangan impor gula. Pemerintah diminta menepati janji tidak membuka keran impor pada 2025, sebab kenyataannya awal tahun ini tetap dibuka impor sebanyak 200.000 ton. Kedua, memperketat pengawasan distribusi gula rafinasi agar tidak bocor ke pasar konsumsi. Ketiga, pemerintah diminta membeli 100.000 ton gula petani yang saat ini menumpuk di gudang pabrik melalui BUMN. Tuntutan keempat, revisi Permendag Nomor 16/2025 terkait bebasnya impor etanol tanpa syarat, yang dinilai merugikan petani karena menjatuhkan harga tetes tebu dari Rp 2.500–Rp 3.000 per kg pada 2024 menjadi Rp 1.000–Rp 1.400 per kg pada 2025. Selain itu, APTRI juga menekankan pentingnya jaminan ketersediaan pupuk tepat waktu agar petani bisa menekan biaya produksi, serta bantuan sarana angkutan untuk langsir tebu dari lahan basah yang dikelola koperasi petani tebu rakyat di setiap pabrik gula. "Harapan kami, dengan adanya langkah konkret ini, petani tebu benar-benar terlindungi dan harga gula tetap stabil di pasar," harap Khabsyin.Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pemerintah melalui Danantara akan menyiapkan dana sebesar Rp 1,5 triliun untuk menyerap gula petani."Danantara, Pak Roeslan mengeluarkan, menyediakan dana untuk membeli gula petani. Rencana kita keluarin pertama itu Rp 1,5 triliun, sekiranya cukup. Rencananya kita ID food (pembeliannya)," ujarnya ditemui di Komplek Senayan, Jakarta, Kamis, 21 Agustus.Menurut Amran, langkah ini sekaligus memastikan agar harga gula di tingkat petani tetap stabil.Selain itu, Amran melarang keras terhadap praktik rembesan gula rafinasi impor ke pasar konsumsi.Dia menyebut pemerintah telah melakukan tindakan tegas di beberapa daerah.