Berapa Jangka Waktu untuk Jerawat Hormon Menghilang? Ini Penjelasan Dokter

Wait 5 sec.

Ilustrasi jerawat (Pexels/Anna)JAKARTA - Jerawat hormon sering menjadi permasalahan kulit yang sulit untuk dihindari. Jerawat hormon merupakan jenis jerawat yang muncul akibat adanya fluktuasi atau ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh.Umumnya, jerawat hormon berkaitan dengan peningkatan hormon androgen, seperti testosteron yang dapat merangsang produksi sebum (minyak alami kulit) secara berlebih. Saat sebum bercampur dengan sel kulit mati dan bakteri, pori-pori tersumbat sehingga timbul jerawat.“Jerawat hormonal, sesuai namanya adalah jerawat yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dalam tubuh,” kata dokter kulit di New York, Dr. Michele Green, dikutip dari Women’s Health, pada Jumat, 22 Agustus 2025.Dengan demikian, durasi hilangnya jerawat hormon bisa berbeda-beda setiap individu. Hal ini tergantung pada kondisi kulit, gaya hidup, perawatan yang dijalani, termasuk cara individu mengatasi ketidakseimbangan hormonnya.“Jerawat hormon dapat sembuh dengan sendirinya setelah kadar hormon dalam tubuh seimbang. Meskipun, jerawat hormonal umumnya muncul lagi karena hromon berfluktuasi seiring waktu,” tuturnya.Ada berbagai kondisi yang mempengaruhi munculnya jerawat hormonal. Mulai dari pubertas, sindrom ovarium polikistik, menopause, siklus menstruasi, dan peningkatan kadar androgen.“Stres dan pola makan juga dapat mempengaruhi munculnya jerawat hormonal. Bahkan kehamilan, mulai atau berhenti menggunakan pil KB juga dapat menyebabkan jerawat hormonal,” jelasnya.Dengan mengetahui kondisi apa yang mempengaruhi munculnya jerawat hormonal Anda akan membantu perawatan yang efektif. Perawatan yang dilakukan dalam jangka panjang, karena jerawat hormonal bisa muncul kembali sesuai keadaan hormon di tubuh.“Bagi pasien yang tidak menjalani evaluasi dan perawatan dengan dokter kulit, jerawat hormonal mereka dapat bertahan selama bertahun-tahun,” pungkas Dokter Green.