Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menjawab pertanyaan wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (21/8/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparanBadan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia, melalui entitas investasinya Danantara Investment Management (DIM), mengumumkan penandatanganan Pokok Perjanjian (Head of Agreement/HoA) dengan perusahaan metalurgi asal China, GEM Limited.Perjanjian ini menetapkan kerangka kerja untuk potensi investasi bersama dalam fasilitas peleburan High Pressure Acid Leach (HPAL) dengan kapasitas rencana 66.000 ton nikel dalam endapan hidroksida campuran per tahun.Proyek ini diperkirakan bernilai sekitar USD 1,42 miliar dan diharapkan melibatkan kolaborasi dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dengan potensi partisipasi dari mitra global lainnya.CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menyatakan kemitraan dengan GEM ini diharapkan dapat memajukan agenda hilirisasi pemerintah sekaligus memastikan keberlanjutan di Indonesia."Integrasi penelitian dan pengembangan, energi hijau, serta daur ulang siklus tertutup mencerminkan jenis proyek berdampak tinggi yang akan menciptakan nilai jangka panjang bagi Indonesia dan mitra investasi kami," katanya melalui keterangan resmi, Rabu (27/8).Adapun GEM dan Vale Indonesia sudah menjalin kerja sama dalam pengembangan smelter HPAL di Bahodopi, Sulawesi Tengah. Perusahaan menjadi mitra teknologi pada proyek tersebut.Dalam lima tahun ke depan, inisiatif di Indonesia Green Industrial Park (IGIP) ditargetkan menciptakan hingga 80.000 lapangan kerja baru, yang memberikan manfaat ekonomi yang luas. Ilustrasi Danantara Indonesia. Foto: ShutterstockVisi jangka panjangnya melampaui pemrosesan nikel dan mencakup material katoda, sel baterai, pelat nikel berkualitas tinggi, dan manufaktur alat berat.GEM dikenal luas atas komitmennya dalam pengembangan sumber daya manusia. Perusahaan telah menginvestasikan USD 30 juta untuk mendirikan laboratorium penelitian metalurgi bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).Dirancang untuk beroperasi dengan energi hijau dan didukung oleh sistem daur ulang loop tertutup, proyek ini mengintegrasikan keberlanjutan di setiap tahap produksi sekaligus memperkuat daya saing industri jangka panjang Indonesia.GEM Limited didirikan di Shenzhen pada tahun 2001, merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Shenzhen dan Bursa Efek Swiss, dengan lebih dari 11.000 karyawan di China, Afrika Selatan, Korea, dan Indonesia.Perusahaan ini merupakan pelopor global dalam pertambangan dan daur ulang perkotaan, memproses lebih dari 10 persen baterai EV dan limbah elektronik akhir masa pakai Tiongkok setiap tahunnya, serta memulihkan lebih dari 20 mineral penting, termasuk kobalt, nikel, dan litium.Di Indonesia, GEM telah melakukan investasi dalam material energi baru berbasis nikel, termasuk pendirian kawasan industri nikel berteknologi tinggi, laboratorium inovasi bersama dengan universitas-universitas di Indonesia, dan program beasiswa yang menghasilkan lulusan magister dan doktoral di bidang metalurgi.