Hujan Deras di India Picu Banjir dan Longsor, 33 Orang Tewas

Wait 5 sec.

Banjir bandang di distrik Kishtwar, Kashmir, India pada Kamis (14/8). Puluhan orang tewas pada tragedi ini. Foto: Imran Shah/ AFPHujan deras yang mengguyur kawasan utara India sejak pekan lalu memicu banjir dan longsor, menewaskan sedikitnya 33 orang.Mengutip Reuters, Rabu (27/8), longsor di jalur menuju kuil Vaishno Devi pada Selasa (26/8) waktu setempat merenggut sedikitnya 30 nyawa. Lokasi itu merupakan rute populer bagi peziarah Hindu.Sementara di Jammu, curah hujan harian tercatat mencapai 368 mm. Kondisi ini membuat tiga sungai besar, Tawi, Chenab, Jhelum, serta Basantar meluap, dan menimbulkan banjir bandang di dataran rendah. Tiga orang dilaporkan tewas di distrik Doda, Jammu.Kepala Menteri Jammu dan Kashmir, Omar Abdullah, mengatakan sekolah-sekolah ditutup akibat bencana ini. Kebijakan serupa juga diambil di Himachal Pradesh dan Punjab. Ia menambahkan, banjir juga membuat telekomunikasi di kawasan tersebut hampir lumpuh total.Menteri Sains dan Teknologi India, Jitendra Singh, menyebut banjir akibat hujan lebat telah merusak jembatan Madhopur. "Prioritas utama adalah pemulihan listrik, pasokan air, dan layanan seluler, yang telah diupayakan terus-menerus oleh pihak berwenang sepanjang malam," ujarnya dalam unggahan di akun X yang dikutip Reuters.Siaran televisi lokal memperlihatkan kendaraan berjatuhan saat jembatan itu runtuh. Beberapa jalan raya yang menghubungkan Jammu dengan wilayah India lainnya juga rusak parah.Korban terbaru ini menambah daftar panjang bencana di kawasan tersebut. Pekan lalu, hujan deras menewaskan 60 orang dan membuat 200 orang hilang di Kishtwar, Kashmir.Foto udara alat berat membersihkan puing-puing jalan yang rusak akibat tanah longsor di Desa Bhatwadi, Distrik Uttarkashi, Uttarakhand, India, Kamis (7/8/2025). Foto: Francis Mascarenhas/REUTERSDampak buruk juga dialami negara tetangga, Pakistan. Negeri itu tengah menghadapi hujan monsun dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintah Pakistan menyatakan Provinsi Punjab bagian timur kini berstatus 'sangat tinggi hingga luar biasa tinggi' terkait ancaman banjir. Bukan hanya karena hujan deras, tetapi juga akibat pelepasan air dari dua bendungan di India.Jumlah pengungsi di provinsi itu telah melampaui 150.000 orang, termasuk hampir 35.000 warga yang meninggalkan rumah mereka secara sukarela sejak 14 Agustus setelah peringatan banjir dikeluarkan.