Anggota Polsek Tenggilis Mejoyo saat mendatangi lokasi food vlogger berinisial J (30 tahun) mengalami kekerasan oleh dua orang saat membuat konten. Foto: Polsek Tenggilis MejoyoFood vlogger berinisial J (30 tahun) diduga mengalami kekerasan saat mereview jajanan di Jalan Kutisari Selatan, Surabaya. Ia dihampiri oleh dua orang warga sekitar dan tiba-tiba ditampar.J mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (26/8) malam kemarin. Awalnya, ia hendak mengulas jajanan tahu gimbal di kawasan tersebut.J mengaku telah meminta izin kepada pedagang untuk mengambil video yang akan dijadikan konten."Tujuannya saya itu untuk dipromosikan. Saya mau bikin konten lah istilahnya. Kan kebetulan saya juga konten kreator di situ. Mau bikin konten untuk yang UMKM-nya. Nah, itu saya sudah video, sudah izin," kata J saat dikonfirmasi, Rabu (27/8).Setelah itu J kembali ke mobilnya yang di parkir di seberang jalan. Ia berniat untuk mengambil uang tunai membayar tahu gimbal tersebut.Saat di mobil, J dihampiri oleh satu orang dan tiba-tiba menegur menanyakan tujuan mengambil video sehingga terjadi cekcok adu mulut."Tiba-tiba saya ditegur sama satu orang pertamanya dulu. Ditegur, ditanyain, 'Kamu video-video apa?'. 'Loh, saya video yang jualan ini, Bapaknya ini siapa?' Saya bilang gitu kan. Nah, terus orangnya sempat cekcok, orangnya kayak enggak terima gitu," ucapnya.Orang tersebut kemudian meminta ponsel J ingin melihat video yang telah diambil."Saya enggak mau karena ini kan privasi saya. Karena saya sudah bilang, saya tidak video bapaknya, saya tidak video bapak sama sekali. Ya maksudnya saya tidak video orang itu yang marah-marah," jelasnya.Selanjutnya, kata J, ada satu orang yang diduga temannya mendatanginya dan ikut cekcok adu mulut. Lalu, satu dari mereka diduga menampar wajah korban."Terus dia emosi nampar wajah saya. istilahnya nempeleng wajah saya gitu loh," terangnya.J sendiri mengaku tak mengenal kedua orang tersebut. Ia menduga bahwa mereka merupakan warga sekitar. Sebab, keduanya sempat mengaku pihak keamanan di wilayah tersebut."Saya tidak tahu ya untuk masalah di daerah situ itu apakah preman atau memang gimana tapi mereka mengakui kalau mereka keamanan, tim keamanan di daerah sana katanya keamanan di situ. Memang karena itu warga sekitar yang di daerah sana, tinggalnya juga di situ," ungkapnya.Selain dirinya, kata J penjual dari tahu gimbal juga sempat menjadi sasaran amukan mereka saat berusaha melerai."Terus penjualnya kan bilang, 'bapak ngapain?' Maksudnya mau membela saya memang ya. Bapak kok ngapain kok ribut, ada apa. Lah terus diserang juga," katanya."Kebetulan penjual tahu gimbalnya bukan warga sekitar sana. Jadi dia itu juga baru menempati daerah sana itu 1 minggu. Orang baru gitu," tambahnya.J kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan telah diterima oleh Polsek Tenggilis Mejoyo dengan nomor STTLP/B/52/VIII/2025/SPKT/Polsek Tenggilis Mejoyo/Polrestabes Surabaya/Polda Jawa Timur.Sementara itu, Kapolsek Tenggilis Mejoyo, AKP Prastya Yana Wisesa, mengatakan pihaknya kini tengah memeriksa dua terduga pelaku tersebut."Jadi ini lagi proses pemeriksaan juga. Jadi kita periksa terduga pelakunya," kata Yana.Yana menyampaikan, kejadian tersebut memang saat korban merekam suasana warung dan jalan menuju lokasi kuliner.Kemudian, dua terduga pelaku yang berada di sekitar warung emosi diduga merasa wajahnya ikut terekam."Kejadian terjadi Selasa (26/8) malam, sekitar pukul 21.00," kata Yana.Korban juga telah menjelaskan tujuan merekam untuk membuat konten kuliner. Namun, karena tak mau menunjukkan hasil rekamannya, terjadilah cekcok dan berujung pemukulan oleh salah satu terlapor berinisial N."Korban sempat kembali ke mobil sambil membawa makanan pesanannya, tetapi kembali didatangi dan terjadi adu mulut. Saat itu korban mendapat pukulan," ucapnya.Yana mengatakan, pihaknya telah melakukan mediasi, namun proses hulum tetap berjalan sambil membuka ruang damai."Kami juga masih menunggu hasil visum korban dari RS Bhayangkara Polda Jatim untuk melengkapi berkas perkara," ujarnya.