Kim Jong-un Tinjau Latihan Pasukan Khusus dan Sniper Korea Utara

Wait 5 sec.

Pemimpin Kim saat meninjau latihan sniper Korea Utara. (Sumber: KCNA)JAKARTA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menekankan pentingnya memperkuat pasukan operasi khusus, saat meninjau latihan pasukan khusus dan penembak jita (sniper) negara itu, lapor media pemerintah pada Hari Kamis.Pemimpin Kim mengunjungi pangkalan pelatihan operasi khusus di bawah Staf Umum militer sehari sebelumnya dan memeriksa pelatihan unit-unit tersebut, termasuk persenjataan dan metode pelatihan mereka, lapor Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).Pemimpin Kim menggambarkan penembak jitu sebagai pasukan pilihan yang ditugaskan untuk misi-misi penting dan dilatih untuk melaksanakan aksi militer yang independen dan otonom.Ia mengatakan, memperkuat operasi khusus dan kemampuan penembak jitu secara signifikan merupakan "tugas penting" dalam pengembangan militer negara tersebut."Mempersenjatai pasukan operasi khusus secara menyeluruh untuk menjadikan mereka kekuatan utama dalam operasi perang dan kelompok tempur terkuat adalah tugas prioritas utama dalam persiapan perang militer kita," kata Pemimpin Kim seperti dikutip dari The Korea Herald 28 Agustus.Lebih jauh Ia mencatat, komisi militer partai akan meninjau pengorganisasian pusat pelatihan penembak jitu terpusat di Staf Umum.Dalam kesempatan tersebut, Pemimpin Kim juga memeriksa senapan runduk lokal baru yang didistribusikan ke unit-unit militer, menyebutnya sebagai senjata "presisi jarak jauh" yang unggul dan menyerukan modernisasi persenjataan serta pengembangan taktik perang yang inovatif.Ia juga memerintahkan peningkatan kualitas pakaian tempur kamuflase bagi penembak jitu agar sesuai dengan kondisi dan cuaca di wilayah misi mereka, sebelum mengawasi latihan tembak langsung oleh unit penembak jitu dan sesi latihan pasukan operasi khusus.KCNA menerbitkan laporan tersebut pada hari terakhir latihan militer gabungan skala besar antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, Ulchi Freedom Shield, yang dimulai pada 18 Agustus.Diketahui, Pyongyang telah berulang kali mengecam latihan militer tersebut, mengecamnya sebagai upaya untuk "menyerang" negara tersebut.