Produser, sutradara, penulis, dan pemeran film Ernest Prakasa berbicara dalam konferensi pers "Pesta Literasi Indonesia 2025: Cerita Khatulistiwa" di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2025). (ANTARA)JAKARTA - Buku tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan atau pengisi waktu luang, tetapi juga menjadi medium penting dalam mengasah literasi dan membangun pola pikir kritis.Melalui buku, seseorang dapat membuka cakrawala pengetahuan yang lebih luas dan melawan arus kebodohan. Hal ini pula yang diyakini oleh Ernest Prakasa, produser, sutradara, penulis, sekaligus aktor film."Membaca buku itu buat saya adalah perlawanan langsung terhadap kebodohan," ujar Ernest, yang juga dikenal sebagai komedian, dalam konferensi pers “Pesta Literasi Indonesia 2025: Cerita Khatulistiwa” di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, seperti dikutip ANTARA.Ernest mengatakan buku menyajikan pengetahuan yang lebih dalam, karena lahir dari pengalaman, pemikiran, penelitian, serta penelaahan panjang dari para penulisnya."Karena yang akan didapat dari membaca buku adalah hasil dari pengetahuan dan pengalaman seseorang yang sudah menelaah bidang pengetahuan itu selama bertahun-tahun," tambahnya.Selain rajin membaca, Ernest aktif membagikan ulasan buku melalui akun Instagram pribadinya. Ia juga menjalankan program “3 Buku di Tanggal 1”, di mana setiap awal bulan ia memberikan tiga buku kepada para pengikutnya di media sosial.Menurutnya, masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, memiliki energi besar untuk meningkatkan literasi."Kita punya semangatnya kok. Jadi semangat ini yang harus dipupuk," kata Ernest.Ajang Pesta Literasi Indonesia 2025 sendiri hadir di 12 kota di Indonesia sebagai upaya meningkatkan budaya baca dan menulis di masyarakat.Ketua Pesta Literasi Indonesia 2025, Amie Puspahadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini akan berlangsung mulai 6 September di Medan, Pekanbaru, Padang, Bogor, Garut, Pontianak, Magelang, Malang, Makassar, Manado, Ambon, dan Jayapura.Rangkaian acaranya mencakup diskusi, membaca bersama, lokakarya menulis, pertunjukan musik, pertemuan komunitas, hingga program donasi buku. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan minat masyarakat dalam membaca, menulis, dan berbagi pengetahuan dapat semakin tumbuh.