Ayah Arya Daru Pangayunan, Subaryono (tengah), bersama kuasa hukumnya menggelar konpres di Kota Yogyakarta, Sabtu (23/8/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanKeluarga Diplomat Arya Daru Pangayunan masih yakin bahwa Arya Daru meninggal bukan karena bunuh diri. Mereka merasa, kematian Arya Daru terasa janggal. Lalu, kuasa hukum keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilindo menyampaikan daftar sejumlah orang yang perlu diperiksa lebih dalam terkait kematian janggal itu. Menurut mereka, orang-orang ini perlu diperiksa lebih dalam. Sebab, mereka ada di saat-saat terakhir sebelum Arya Daru ditemukan meninggal.Siapa saja? Berikut daftarnya:Sopir TaksiKeluarga menyinggung peran sopir taksi yang mengantar almarhum dari Mal Grand Indonesia ke Kemlu, dan dari Kemlu ke Gondia International Guesthouse, Menteng. "Supir taksi yang mengantar almarhum dari Grand Indonesia menuju ke Kemlu, itu juga perlu didalami," kata kuasa hukum keluarga Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo, di Kota Yogyakarta, Sabtu (23/8)."Kemudian, sopir yang mengantar dari Kemlu menuju tempat kos itu juga perlu didalami," jelasnya.Penjaga KosKeluarga juga mempertanyakan si penjaga kos. Sebab, ada sejumlah hal yang tak sesuai.Misalnya, Nicholay bilang keterangan dari istri Arya Daru bahwa dia tidak pernah meminta pergeseran CCTV."Istri almarhum menyatakan tidak pernah meminta penjaga kos pergeseran CCTV, sehingga timbul pertanyaan kami dari mana penjaga kos Siswanto itu menyatakan ada permintaan dari istri almarhum untuk menggeser CCTV? Ini jelas, pengaburan fakta kalau bagi kami. Itu perlu didalami," tegasnya.Penjaga kos dan seorang lainnya membuka paksa kamar Diplomat Arya Daru Pangayunan pada Selasa (8/7/2025). Foto: Dok. Istimewa"Kemudian ketika dia mengatakan bahwa kunci dari kamar almarhum itu hanya satu tapi saat pagi dia membuka dengan kunci lain,berarti ada kunci dua dobel," katanya.Soal penjaga kos punya dua kunci ini menurutnya belum terungkap."Kemudian cara membuka jendela kalau grendel masuk ke lubang rumah grendel itu pasti susah buka jendela. Tapi kok begitu mudah penjaga kos mencungkil jendela dari pojok kiri bawah begitu mudahnya dibuka," bebernya.Kejanggalan lain soal posisi CCTV. Posisi lampu ketika penjaga menuju lorong itu dikatakan lampu bisa mati hidup sendiri ketika terkena panas tubuh."Pada sisi lain saat penjaga kos bolak balik lampu tidak mati. Dan kondisi kamar almarhum tidak menyala lampunya. Ada satu lagi bahwa menurut keterangan istri almarhum tidak pernah mematikan lampu kamar mandi setiap beliau tidur ini kok lampunya mati. Tanda tanya yang Perlu diungkap perlu dijawab," jelasnya.Dua Sosok Bersama Arya Daru, V dan DKepolisian diminta mendalami dua sosok yang bertemu Arya Daru di Mal Grand Indonesia."Dalam keterangan pers dari pihak Polda itu menyatakan ada dua orang yang bersama-sama dengan almarhum pada saat di Grand Indonesia. Yaitu seorang wanita berinisial V dan seorang pria berinisial D," kata kuasa hukum keluarga Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo, di Kota Yogyakarta, Sabtu (23/8).Rangkain CCTV Arya Sebelum Ditemukan Meninggal di Kamar Kosannya. Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan"Pertanyaan kami adalah sejauh mana pendalaman terhadap wanita berinisial V maupun pria berinisial D," bebernya.Polisi harus menjelaskan apa yang menyebabkan Arya Daru terlihat panik usai bertemu keduanya."Apa yang menyebabkan almarhum kelihatan panik setelah bertemu dua orang oknum tersebut," jelasnya."Ini perlu didalami oleh pihak penyelidik sejauh mana peran dari kedua oknum itu informasi apa yg diberikan kepada almarhum. Sehingga almarhum kelihatannya seperti orang panik, itu perlu diungkapkan," katanya.