Turunkan 14 Kg, Ini Alasan Serena Williams Gunakan GLP-1 untuk Diet

Wait 5 sec.

Serena Williams (Foto: Instagram/@serenawilliams)JAKARTA - Legenda tenis dunia, Serena Williams baru-baru ini membuat heboh publik setelah mengungkapkan kunci perjalanan penurunan berat badannya adalah penggunaan obat GLP-1. Setelah dua kali melahirkan, atlet berusia 43 tahun itu mengaku kesulitan kembali ke berat badan idealnya, meski sudah menjalani diet ketat dan latihan intensif. Kini, Serena berhasil menurunkan 14 kg dengan bantuan obat ini.Ia bukan satu-satunya selebriti dunia yang menggunakannya. Nama besar seperti Sharon Osbourne, Rebel Wilson, hingga Lizzo juga disebut menggunakan obat terdebut. Namun, pengakuan Serena memicu perdebatan di kalangan medis maupun masyarakat umum.Dilansir dari laman Hindustan Times, GLP-1 adalah singkatan dari glucagon-like peptide-1 receptor agonists. Obat dalam kelompok ini dikenal juga sebagai GLP-1 agonists, incretin mimetics, atau GLP-1 analogs. Beberapa contohnya adalah Exenatide, Liraglutide, Dulaglutide, dan Semaglutide (National Center of Biotechnology Information).GLP-1 meniru kerja hormon alami di tubuh yang membantu mengatur kadar gula darah. Hormon ini memicu produksi insulin, menghambat glucagon (yang menaikkan gula darah), memperlambat pencernaan, serta memengaruhi otak dalam mengendalikan rasa lapar dan kenyang.Beberapa obat menggabungkan GLP-1 dengan hormon lain seperti Tirzepatide yang bekerja pada dua reseptor sekaligus, yaitu GLP-1 dan GIP.Obat ini tersedia dalam bentuk pil maupun suntikan. Untuk suntikan, obat diberikan secara subkutan (di bawah kulit), biasanya pada perut, paha luar, bokong bagian atas, atau lengan belakang.Awalnya, GLP-1 dibuat untuk pasien diabetes tipe 2 karena bisa mengontrol gula darah. Namun kemudian ditemukan manfaatnya dalam membantu penurunan berat badan, terutama bagi mereka yang obesitas atau mengalami masalah kesehatan terkait, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, hingga sleep apnea.Beberapa obat GLP-1 sudah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk manajemen berat badan, misalnya Wegovy dan Mounjaro. Ada juga Ozempic, yang resmi disetujui hanya untuk diabetes tipe 2, tetapi sering digunakan off-label untuk menurunkan berat badan.“GLP/GIP analog sekarang semakin populer, tetapi hanya dianjurkan dalam kondisi tertentu. Tidak disarankan bagi orang yang mencari jalan pintas menurunkan berat badan hanya demi estetika. Keputusan penggunaan terapi medis untuk obesitas sebaiknya ditentukan oleh dokter yang merawat," tegas Dr. Sharwari Dabhade Dua, ahli endokrinologi dari Dua Speciality Clinic.Efek SampingMenurut FDA, efek samping yang mungkin muncul antara lain, peradangan pankreas, gula darah rendah, reaksi alergi, masalah ginjal, gangguan pencernaan berat, hingga komplikasi mata terkait diabetes.Efek samping yang lebih umum mencakup mual, diare, hilang nafsu makan, muntah, sembelit, gangguan pencernaan, dan sakit perut.FDA mengingatkan bahwa versi GLP-1 yang belum disetujui bisa berbahaya karena tidak melalui pengujian keamanan, efektivitas, dan kualitas.Obat ini bukan solusi instan. GLP-1 bekerja lebih efektif bila dipadukan dengan pola makan sehat dan olahraga. Serena sendiri menegaskan bahwa ia tidak menyarankan bagi yang sedang diet untuk mengandalkan obat ini.“Saya banyak melakukan riset. Saya bertanya pada diri sendiri, apakah ini jalan pintas? Apa saja manfaat dan risikonya? Saya benar-benar ingin memahaminya dulu. Obat ini justru membantu meningkatkan semua yang sudah saya lakukan, makan sehat dan berolahraga, baik ketika saya masih atlet profesional maupun saat hanya pergi ke gym sehari-hari." kata Serena.