Korea Selatan Jadi Negara dengan Kasus Kanker Usus Terbanyak, Soju Jadi Pemicunya

Wait 5 sec.

Ilustrasi soju penyebab kanker. (Freepik)JAKARTA - Korea Selatan kini memegang rekor yang tak membanggakan, yakni angka kasus kanker usus besar (kolorektal) tertinggi di dunia. Penyebab utamanya bukan hanya pola makan ala Barat yang makin mendominasi, tapi juga konsumsi alkohol, terutama soju.Sebuah penelitian terbaru yang dipimpin Prof. Kang Dae-hee dari Seoul National University College of Medicine dan Prof. Shin Sang-ah dari Universitas Chung-Ang menemukan, pola makan tinggi lemak, daging, dan alkohol sangat erat kaitannya dengan peningkatan kanker usus.“Selama ini kanker usus besar dikenal sebagai ‘penyakit Barat’. Tapi dalam 30 tahun terakhir, kasusnya melonjak dua hingga empat kali lipat di Asia Timur, termasuk Korea Selatan,” jelas Prof. Kang, dikutip dari laman Korea JoongAng Daily.Dalam analisis terhadap 82 studi kohort dari Korea, Jepang, Tiongkok, Taiwan, dan Singapura, peneliti menemukan fakta mencengangkan, yaitu minum lebih dari 30 gram alkohol per hari, setara dua kaleng bir, dua hingga tiga gelas anggur, atau setengah botol soju dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal hingga 64 persen.“Risiko ini konsisten, baik pada kanker usus besar maupun kanker rektum,” ujar Prof. Shin.see_also]- https://voi.id/lifestyle/507376/10cm-jadi-pembawa-acara-baru-the-seasons-dengan-judul-baru- https://voi.id/lifestyle/507316/sydney-sweeney-bahas-kontroversi-sabun-air-mandi-standar-ganda-dengan-jacob-elordi- https://voi.id/lifestyle/507119/perrie-edwards-kenang-hubungan-dengan-zayn-malik-terlalu-muda-tak-mudah- https://voi.id/lifestyle/507165/lee-chae-min-keluar-gold-medalist-kini-gabung-agensi-byeon-woo-seok- https://voi.id/lifestyle/507102/menang-oscar-pertama-mikey-madison-butuh-jauhi-dunia-hiburan[/see_also]Selain alkohol, konsumsi daging merah dan daging olahan juga memperparah risiko. Peneliti mencatat, daging merah meningkatkan risiko sebesar 18 persen, sementara sosis, ham, dan produk olahan lain juga menaikkan risiko dengan angka yang sama.Menariknya, daging putih seperti ayam atau kalkun memang tidak terkait langsung dengan kanker usus besar, tapi tetap meningkatkan risiko kanker rektum hingga 40 persen.Kabar baiknya, asupan kalsium dari produk susu dan ikan kecil seperti teri dapat menurunkan risiko kanker usus sekitar 7 persen."Kalsium bisa mengikat asam lemak dan asam empedu di usus, sehingga mengurangi dampak karsinogen," jelas tim peneliti.Pola makan kaya sayuran, buah, biji-bijian, dan protein tanpa lemak juga memberi efek perlindungan. Peneliti menemukan mereka yang mengonsumsi makanan sehat secara rutin memiliki 15 persen risiko lebih rendah terkena kanker usus besar.Prof. Kang menegaskan, temuan ini sangat relevan bagi negara-negara Asia."Sulit menerapkan hasil riset Barat ke Asia karena perbedaan pola makan dan cara memasak. Analisis ini menunjukkan, mengurangi alkohol dan daging olahan bisa jadi strategi kunci mencegah kanker usus di Asia." ujarnya.Meski angka kasus meningkat pesat, para ahli optimistis penyakit ini bisa dicegah dengan gaya hidup sehat. Caranya adalah membatasi daging merah dan olahan, kurangi minum alkohol, rutin olahraga, serta perbanyak konsumsi sayur dan buah.