Direktur Reskrimum Polda NTB Kombes Pol. Syarif Hidayat. ANTARA/Dhimas B.P.MATARAM - Polda NTB meminta bantuan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri untuk meretas telepon seluler milik Brigadir Esco Faska Rely, yang ditemukan tewas di lereng bukit Desa Jembatan Gantung, Kabupaten Lombok Barat. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat mengatakan, ponsel Brigadir Esco menjadi salah satu barang bukti penting yang diamankan dari lokasi penemuan jasad. “(Handphone) sedang proses ke Bareskrim karena terkunci dan tidak ada yang tahu kuncinya, termasuk istri korban,” kata Syarif di Mataram, Antara, Selasa, 26 Agustus. Menurut dia, pemeriksaan terhadap ponsel Brigadir Esco penting untuk menelusuri jejak komunikasi yang mungkin berkaitan dengan kematiannya. Kepolisian sebelumnya mengantongi hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara, Mataram. Tim dokter forensik menemukan adanya indikasi kekerasan pada leher korban yang mengarah pada dugaan penganiayaan hingga mengakibatkan Brigadir Esco meninggal dunia. Jasad Brigadir Esco pertama kali ditemukan warga pada Minggu, 24 Agustus sekitar pukul 11.30 Wita. Ia ditemukan dalam posisi terlentang dengan leher terikat tali di bawah pohon kawasan perbukitan Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung. Informasi temuan jasad cepat menyebar ke masyarakat hingga ke pihak kepolisian. Polisi kemudian mengevakuasi jasad dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Identitas Brigadir Esco dipastikan dari pakaian yang dikenakan dan sejumlah barang pribadi miliknya, seperti ponsel, jam tangan, dan kunci sepeda motor di saku celana.